PEKANBARU, LIPO - Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen mendukung keberlanjutan sektor energi nasional melalui optimalisasi lapangan minyak yang telah berproduksi puluhan tahun. Hal tersebut disampaikan Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, pada peresmian Injeksi Perdana Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Tahap 1 di wilayah kerja Blok Rokan, Selasa (23/12/2025).
Ia mengatakan, Provinsi Riau memiliki peran historis yang sangat penting dalam perjalanan energi nasional. Sejak ditemukannya Lapangan Minas pada 1944, wilayah ini telah menjadi salah satu penopang utama produksi minyak bumi Indonesia.
“Provinsi Riau memiliki takdir sejarah sebagai lumbung energi bagi Republik ini. Sejak tahun 1944, Lapangan Minas telah mengalirkan miliaran barel minyak untuk menggerakkan pembangunan bangsa,” ujar Plt Gubri SF Hariyanto.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa lapangan minyak memiliki siklus usia yang harus disikapi dengan strategi dan inovasi berkelanjutan. Tantangan sektor migas saat ini, menurutnya, bukan lagi semata menemukan cadangan baru, melainkan menjaga produktivitas lapangan yang sudah ada.
“Tantangan hari ini bukan lagi sekadar mencari cadangan baru, tetapi bagaimana merawat dan mengoptimalkan aset yang sudah ada agar tetap produktif,” katanya.
Diungkapkan, Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik dan memberikan apresiasi atas peresmian Injeksi Perdana CEOR di Minas Tahap 1. Proyek ini dinilai menjadi langkah strategis untuk memperpanjang usia produksi Lapangan Minas yang selama ini menjadi tulang punggung Blok Rokan.
Ia menambahkan bahwa proyek CEOR bukan sekadar kegiatan teknis di sektor hulu migas, melainkan simbol dimulainya fase baru pengelolaan Blok Rokan. Ia menyebut proyek ini sebagai napas baru bagi keberlanjutan energi di Riau dan nasional.
“Proyek ini bukan sekadar proyek teknis, melainkan simbol napas baru bagi Blok Rokan,” tegasnya.
Diterangkan, teknologi CEOR yang diresmikan menggunakan metode ASP (Alkali, Surfaktan, dan Polimer), yang dirancang untuk meningkatkan perolehan minyak dari reservoir yang telah lama berproduksi. Teknologi ini diharapkan mampu mengangkat kembali potensi produksi yang sebelumnya sulit dioptimalkan.
Yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi Provinsi Riau, adalah formulasi kimia dalam teknologi ASP tersebut merupakan hasil inovasi anak bangsa. Seluruh proses riset dan pengembangannya dilakukan oleh para Perwira Pertamina.
"Saya mendapatkan laporan bahwa teknologi yang kita resmikan hari ini menggunakan metode ASP (Alkali, Surfaktan, dan Polimer) yang membuat kami di Riau semakin bangga adalah fakta bahwa formulasi kimia yang menjadi kunci teknologi ini merupakan hasil inovasi dan karya murni anak bangsa, para Perwira Pertamina," terangnya.
“Formulasi kimia yang menjadi kunci teknologi ini merupakan hasil inovasi dan karya murni anak bangsa. Ini membuktikan bahwa kita tidak lagi bergantung sepenuhnya pada teknologi asing,” tambahnya.
Lebih lanjut, keberhasilan ini menunjukkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia yang mampu menghasilkan solusi teknologi kelas dunia, termasuk bagi tantangan kompleks di sektor energi. Ia menilai pencapaian tersebut menjadi bukti nyata kualitas putra putri Indonesia.
"Ini membuktikan bahwa kita tidak lagi bergantung sepenuhnya pada teknologi asing. Putra putri Indonesia, termasuk yang bekerja di tanah Riau ini, mampu melahirkan solusi kelas dunia untuk menjawab tantangan energi masa depan," tuturnya.