DABIQ, LIPO-Dalam kurun waktu 24 jam ini, militer Turki dan koalisi Amerika Serikat (AS) berhasil menewaskan 31 anggota ISIS yang berada di Suriah bagian utara. Laporan mengenai tewasnya para anggota ISIS ini disampaikan oleh militer Turki pada Minggu 9 Oktober.
Semenjak akhir Agustus, para pemberontak yang dibantu oleh serangan udara dan tank Turki terus berusaha maju untuk menggempur salah satu markas ISIS yang berada di Dabiq. Dabiq disebut sebagai salah satu markas penting bagi kelompok teroris itu yang berada di wilayah Suriah bagian utara dan berlokasi tidak jauh dari perbatasan Turki.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (9/10/2016) militer melalui pernyataannya mengatakan, 14 anggota ISIS tewas ketika berusaha memasuki desa Akhtaran dan Turkmen Bareg yang diduduki oleh para pemberontak pro-militer Turki. Kedua desa ini hanya berjarak tiga kilometer dari timur Dabiq.
Selain itu, 17 anggota ISIS lainnya tewas dalam serangan udara yang dilancarkan koalisi AS di area yang sama. Pihak militer mengatakan, serangan udara itu merupakan bagian dari operasi harian mereka yang diberi nama “Euphrates Shield”.
Walaupun intervensi Turki dianggap membantu dalam usaha pemberantasan, tetap terdapat penolakan dari AS. Sebab selain untuk menggempur ISIS, Turki juga melakukan operasi militer di sepanjang perbatasannya dengan Suriah untuk menargetkan para militan Kurdi yang dilatih oleh AS untuk melawan ISIS.(lipo*3/okz)
Semenjak akhir Agustus, para pemberontak yang dibantu oleh serangan udara dan tank Turki terus berusaha maju untuk menggempur salah satu markas ISIS yang berada di Dabiq. Dabiq disebut sebagai salah satu markas penting bagi kelompok teroris itu yang berada di wilayah Suriah bagian utara dan berlokasi tidak jauh dari perbatasan Turki.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (9/10/2016) militer melalui pernyataannya mengatakan, 14 anggota ISIS tewas ketika berusaha memasuki desa Akhtaran dan Turkmen Bareg yang diduduki oleh para pemberontak pro-militer Turki. Kedua desa ini hanya berjarak tiga kilometer dari timur Dabiq.
Selain itu, 17 anggota ISIS lainnya tewas dalam serangan udara yang dilancarkan koalisi AS di area yang sama. Pihak militer mengatakan, serangan udara itu merupakan bagian dari operasi harian mereka yang diberi nama “Euphrates Shield”.
Walaupun intervensi Turki dianggap membantu dalam usaha pemberantasan, tetap terdapat penolakan dari AS. Sebab selain untuk menggempur ISIS, Turki juga melakukan operasi militer di sepanjang perbatasannya dengan Suriah untuk menargetkan para militan Kurdi yang dilatih oleh AS untuk melawan ISIS.(lipo*3/okz)