Sentajo Raya, LIPO - Berbagai kegiatan yang dilakukan umat Islam dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tanpa terkecuali di berbagai Kecamatan termasuk di Kecamatan Sentajo Raya.
Seperti di Masjid Raudhatul Jannah Koto Sentajo Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Senin pagi (12/12/2016) Dalam rangka memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H, Warga Koto Sentajo menggelar tradisi berdzikir untuk mengenang Nabi Muhammad serta kepemimpinan Rasulullah.
Tradisi berzikir ini sudah berumur ratusan tahun dan hingga saat ini tradisi tersebut masih dilestarikan oleh masyarakat Kenegerian Sentajo dan acara dzikir ini terus digelar setiap tahunnya.
Menurut Ajid (72) salah seorang anggota dzikir menuturkan, Tradisi ini merupakan budaya islami yang hingga saat ini masih langgeng dan terus digelar setiap memperingati hari " Maulid Nabi Muhammad SAW. Isi dari lantunan lagu yang terkandung dalam dzikir ini berisikan sejarah panjang kepemimpinan Baginda Rasullulah serta berisikan pantun nasehat bagi umat islam dalam kehidupan menuju alam akhirat kelak.
Kepala Desa Koto Sentajo Heprianto pada Ahad (12/12/2016) menuturkan, acara berdzikir hingga kini di Desa Koto Sentajo Kecamatan Sentajo raya masih tetap dilestarikan karena acara ini merupakan warisan budaya dari nenek moyang yang sudah berumur ratusan tahun.
" Kami setiap tahunnya akan tetap melaksanakan kegiatan Dzikir ini. Acara ini memang sangat meriah sekali karena dalam pantun yang berisikan pengajaran bagi kita semua dalam menempuh hidup dan persiapan kita menuju akhirat kelak. adapun syair ini juga di iringi gendang dan pantun ataupun syairnya juga berbalas- balasan,"ujarnya.
Diakui Heprianto, semua perangkat desa serta anggota BPD dan semua masyarakat hadir dalam agenda ini karena sudah merupakan tradisi yang sudah mendarah daging ditengah-tengah masyarakat. Selain itu dengan adanya acara dzikir ini bertujuan untuk menjalin hubungan silaturahmi antar sesama.
Komsumsi acara dzikir ini tambah Heprianto, dianjurkan bagi para kaum ibu untuk mengantarkan nasi serta makanan ke tempat acara dan diharapkan juga seluruh warga untuk dapat hadir pada acara dzikir tersebut
" Mudah-mudahan tradisi ini akan tetap bisa dipertahankan. Biasanya acara ini dimulai pada pagi hari dan istirahat untuk shalat dzuhur dilanjutkan makan bersama, setelah usai makan kemudian dilanjutkan menjelang shalat ashar," tukasnya.
Hal senada dikatakan Darman Ketua BPD Koto Sentajo menuturkan sangat mengapresiasi digelarnya acara dzikir ini. Kita sangat bangga akan tradisi ini karena tradisi dzikir ini hingga kini masih bisa kita pertahankan dan diharapkan juga para generasi muda untuk mempelajari dan bergabung agar budaya dzikir ini ada generasi penerusnya sehingga budaya ini akan tetap bisa dipertahankan dan tetap dapat kita lestarikan pinta Darman.
(Lipo*14)