Sekda Inhil Periksa Peralatan Penanggulangan Karlahut

Senin, 20 Maret 2017 | 17:52:24 WIB
Sekda Inhil Periksa Peralatan Penanggulangan Karlahut/LIPO 
Tembilahan, LIPO - Sekretaris Daerah (Sekda) Said Syarifuddin memimpin Apel Akbar dan Gladi Penanggulangan Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Senin (20/3/2017).


Apel yang dipusatkan di Lapangan Gajah Mada Tembilahan ini, turut dihadiri Kepala BASARNAS Provinsi Riau Pos Siaga SAR Tembilahan Letda Rio Putra, Kepala BPBD Provinsi Riau yang diWakili Kabid Pencegahan dan Kesiap siagaan Komaruddin, Ketua DPRD, Unsur Forkopimda, Asisten dan beberapa pejabat Eselon di lingkungan Pemkab Inhil.


Pada kesempatan tersebut, Sekda yang didampingi Ketua DPRD dan Unsur Forkopimda memeriksa pasukan dan personil serta peralatan yang mengikuti apel akbar dan galadi lapangan Penanggulangan Bencana Karlahut, yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, Polisi Kehutanan, Satuan Polisi Pamong Praja, pemadam kebakaran, dan masyarakat peduli api serta Basarnas Provinsi Riau Pos Siaga SAR Tembilahan.


Sekda Said dalam arahannya mengatakan, saat ini bencana bukan hanya menjadi urusan pemerintah saja. Tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, dunia usaha/swasta serta masyarakat.


"Bencana adalah urusan semua pihak, karena yang terkena dampak oleh bencana kita rasakan bersama. Pencegahan dini terhadap bencana dapat mengurangi, bahkan menghindarkan dampak yang terjadi akibat bencana," tutur Sekda Said.


Dijelaskan, pencegahan dini dapat dilakukan dengan seringnya melakukan simulasi dan gladi lapangan, sehingga hal apa yang perlu dipersiapkan, proses evakuasi dan teknik evakuasi harus diperhitungkan juga.


Untuk mewujudkan hal tersebut, maka BPBD Provinsi Riau memandang perlu untuk mengadakan gladi lapangan penanggulangan bencana tahun 2017 ini di Kabupaten Inhil, yang termasuk Kabupaten yang rawan bencana karlahut di Provinsi Riau. 


"Atas nama Pemkab Inhil menyampaikan rasa bangga serta apresiasi kepada TNI, Polri, Manggala Agni, Polisi Kehutanan, Satuan Polisi Pamong Praja, pemadam kebakaran, dan masyarakat peduli api, serta segenap komponen masyarakat dan stake holder terkait, yang telah bekerja sama dengan baik dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Inhil," tambahnya.


Dimana, berdasarkan hasil rekapitulasi kebakaran hutan dan lahan, jumlah area terbakar pada tahun 2015 seluas + 845,9 ha dengan jumlah hotspot 371, sedangkan pada tahun 2016 terjadi penurunan kebakaran hutan dan lahan yang cukup signifikan yakni jumlah area yang terbakar + 80 ha dengan jumlah hotspot 26. 


Penurunan jumlah karlahut yang terjadi di wilayah Kabupaten Inhil pada tahun 2015 – 2016 tersebut, karena adanya upaya-upaya yang dilakukan, yakni melakukan patroli rutin, melakukan sosialisasi, melakukan himbauan, baik secara lisan maupun tertulis serta melakukan pembinaan kelompok masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan.


"Diharapka upaya-upaya ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, agar kebakaran hutan dan lahan dikabupaten indragiri hilir dapat kita minimalisir bahkan mungkin hilang," imbuhnya.


Usai memimpin apel Pemkab Inhil diwakili Sekda Said menerima Draf Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana Karlahu tahun 2017 dari BPPB Provinsi Riau. (lipo*7)




Terkini