PARIS, LIPO-Sebuah karnaval di Prancis yang seharusnya berlangsung meriah berubah menjadi bencana setelah terjadi ledakan besar yang sedikitnya melukai 30 orang. Beberapa di antara korban luka merupakan anak-anak yang berusia mulai dari dua tahun hingga 14 tahun. Selain itu, empat korban dilaporkan dalam kondisi kritis.
Insiden tersebut terjadi pinggiran Ibu Kota Prancis, Villepinte. Ledakan terjadi ketika acara karnaval Bengal Fire memasuki acara puncak yakni pembakaran sebuah patung. Api tiba-tiba membesar dan memicu ledakan.
"Kebanyakan korban terluka di bagian wajah dan sekarang mereka sudah dibawa ke rumah sakit di Villepinte. Ada 18 orang yang mengalami cidera serius dan empat orang dalam kondisi kritis," ujar Juru Bicara Pemadam Kebakaran Prancis, Nathalie Crespin sebagaimana dinukil dari Daily Mail, Minggu (2/4/2017).
Crespin menambahkan, sekira ratusan orang datang bersma keluarga mereka untuk menyaksikan karnaval. Ia juga menjelaskan bahwa sebagian terluka akibat terkena pecahan puing-puing yang terlempar ke udara. Dan sebagian besar korban lainnya menderita luka bakar.
Sebanyak 30 kendaraan termasuk ambulans dan mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menyelematkan para korban. Selain itu, ledakan tersebut dilaporkan memicu kepanikan dan membuat beberapa anak terpisah dari orangtuanya.
"Banyak orangtua yang kehilangan anak mereka di tengah kepanikan massa dan mereka harus berkeliling untuk menemukan anak mereka," jelas seorang saksi.
Insiden ledakan di karnaval yang juga terkenal dengan karnaval kuning tersebut terjadi sekira pukul 18.00 sore waktu setempat, Sabtu 1 April 2017.(lipo*3/okz)
Insiden tersebut terjadi pinggiran Ibu Kota Prancis, Villepinte. Ledakan terjadi ketika acara karnaval Bengal Fire memasuki acara puncak yakni pembakaran sebuah patung. Api tiba-tiba membesar dan memicu ledakan.
"Kebanyakan korban terluka di bagian wajah dan sekarang mereka sudah dibawa ke rumah sakit di Villepinte. Ada 18 orang yang mengalami cidera serius dan empat orang dalam kondisi kritis," ujar Juru Bicara Pemadam Kebakaran Prancis, Nathalie Crespin sebagaimana dinukil dari Daily Mail, Minggu (2/4/2017).
Crespin menambahkan, sekira ratusan orang datang bersma keluarga mereka untuk menyaksikan karnaval. Ia juga menjelaskan bahwa sebagian terluka akibat terkena pecahan puing-puing yang terlempar ke udara. Dan sebagian besar korban lainnya menderita luka bakar.
Sebanyak 30 kendaraan termasuk ambulans dan mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menyelematkan para korban. Selain itu, ledakan tersebut dilaporkan memicu kepanikan dan membuat beberapa anak terpisah dari orangtuanya.
"Banyak orangtua yang kehilangan anak mereka di tengah kepanikan massa dan mereka harus berkeliling untuk menemukan anak mereka," jelas seorang saksi.
Insiden ledakan di karnaval yang juga terkenal dengan karnaval kuning tersebut terjadi sekira pukul 18.00 sore waktu setempat, Sabtu 1 April 2017.(lipo*3/okz)