Tembilahan, LIPO - Wakil Bupati (Wabup) Indragiri Hilir (Inhil), H Rosman Malomo menghadiri peringatan Isra Miraj 1438 H, yang ditaja oleh Keluarga Besar Papadaan Kelurahan Benteng, Kecamatan Sungai Batang, Sabtu (22/4/2017) malam.
Kegiatan bernuansa islami yang dipusatkan di halaman rumah salah seorang tokoh masyarakat Jalan An-Nur Kelurahan Benteng ini, Sekcam Sungai Batang, keluarga besar Papadaan, diantaranya H Taufik Hidayat yang saat sebagai Anggota DPRD Inhil, alim ulama serta masyarakat Kelurahan Benteng.
Tokoh Masyarakat Papadaan, H Taufik Hidayat dalam sambutannya mengatakan, dengan terbentuknya keluarga besar Papadaan diharapkan dapat selalu bersatu dalam melaksanakan suatu kegiatan yang dilakukan.
"Jadilah seperti lebah, dimana hinggap diranting tidak patah dan mengeluarkan madu. Maka dari itu, keluarga besar Papadaan harus tetap menjaga marwah dan martabatnya. Karena, keluarga Papadaan adalah bentuk untuk mempertahankan budaya yang diwariskan orang tua kita dahulu," ujarnya.
Sementara itu, Wabup Rosman dalam arahannya menyatakan bahwa sesungguhnya warga Papadaan ini seperti batang yang tarandam dan pada sekarang sudah mulai muncul, yang ditandai dengan dihadiri keluarga Papadaan dari luar Kelurahan Benteng, seperti dari Tembilahan dan Kuala Indragiri (Kuindra).
"Ini artinya, orang Papadaan yang di luar Benteng sudah memberikan perhatian kepada warga Papadaan yang ada di Benteng," terangnya.
Apalagi memang, warga Papadaan sudah ada sejak beberapa tokoh Papadaan yang lalu selalu menjaga semangatnya. Karena itu, kehadiran Wabup Rosman saat itu adalah untuk memberikan semangat kepada keluarga besar Papadaan.
"Warga Papadaan harus terus mengembangkan diri, salah satunya melalui kegiatan seperti ini dan berlomba-lomba dalam kebaikan," pesannya.
Al Ustadz Habib Husain Al-Atos, Pendiri Ponpes Al-Hamidi dari Provinsi Kalimantan Timur dalam tausiahnya menjelaskan tentang betapa hebatnya perjalanan seorang kekasih Allah SWT pada malam 27 Rajab.
"Isra Miraj ini adalah memperjalankan hambanya dalam bentuk ruh yang disertai jazad, untuk menjemput perintah Shalat 17 rakaat, yang rahasia dalam melaksanakannya terdapat dalam diri kita," katanya.
Sedangkan penceramah yang kedua, Al-Ustadz Habib Ahmad Al-Idrus dari Kalimantan Tengah dalam tausiahnya menyampaikan bahwa apabila manusia melanggar rahasia Allah SWT berupa shalat, maka akan diazab oleh Allah SWT. (Adv/Diskominfo/lipo*7)