Tembilahan, LIPO - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan meninjau pelaksanaan program Maghrib Mengaji di Masjid Yayasan Amal Bhakti Pancasila (YAMP), yang berada di kawasan komplek Kantor Bupati, Sabtu (29/4/2017) malam.
Dari peninjauan tersebut, diketahui bahwa metode yang ada sudah baik dan bagus, hanya saja perlu lebih diefektifkan lagi hingga nantinya sampai ke tingkat desa.
Dalam kunjungan orang nomor satu di Inhil itu, Tenaga Pengajar Maghrib Mengaji di Masjid YAMP, Abdul Aziz mengatakan, pihaknya melaksanakan Maghrib Mengaji setiap malam Sabtu, malam Minggu, dan malam Senin.
"Jumlah guru mengaji secara keseluruhan sebanyak 10 orang. Rinciannya, guru mengaji tetap sebanyak 7 orang, sisanya masih "ngonor." Sedangkan yang belajar mengaji sebanyak 100 orang," tutur Abdul.
Sedangkan untuk usia, ada yang masih berunur 4 tahun dan ada juga berunur 13 tahun.
"Murid yang belajar mengaji ini terdiri dari kelas, Tilawah, Tahfis, Pemula, Iq'ra," terangnya.
Adapun metode yang dipakai dalam proses mengajar mengaji ini, lanjut Abdul, ada Taksin Tartil Al-Qur'an Berbasis Teori-Praktek-pelatian, Panduan Praktis Belajar Al-Qur'an Tahsin & Tahfizh Al-Qur 'an, Risalah Tartil Al-Qur'an, Tahsinul Qur'an Pedoman Memperbaiki Bacaan Al-Qur'an.
Sementara itu, Bupati Wardan menjelaskan bahwa program Maghrib Mengaji sudah dicanangkan sejak tahun 2014 dan memang masih perlu dilakukan evaluasi.
"Kita hari ini melakukan peninjauan di Masjid YAMP Pancasila. Kegiatan Maghrib Mengaji disini terlaksana dengan baik, terutama ustad dan ustazahnya mereka melakukan kegaiatan sudah ada polanya dan ada metode, ada cara yang memang sudah bagus," katanya.
Karenanya, Bupati Wardan berharap aga metode seperti ini bisa harus dikembangkan di masjid-masjid yang ada di kecamatan dan desa, sehingga menjadikan kesan bagi anak-anak yang mengikuti program ini.
"Jadi, perlu kita lakukan evaluasi sehingga kita mendapatkan satu pola yang memang efektif dan anak-anak belajar Al-qur'an itu merasakan seperti sambil bermain. Dibuat juga rumusan ketika mereka sedang ribut, ada metodenya supaya diam, supaya bisa serius, dan ketika mereka jenuh juga ada metode yang bisa dilakukan sehingga mereka kembali merasa nyaman," tambahnya.
Yang terpenting dalam kegiatan magrib mengaji ini, kata Bupati Wardan lagi, semua ada gerakan tertentu dan bisa lebih mengingat, disamping membaca ayat suci Al-qur'an murid mengerti maknanya yang dia baca.
"Kita terus mengevaluasi dan saya mengharapkan ada pelatihan terhadap guru, sehingga ada keseragaman dan ada metode ketika di mengembangkan hafalan, tajwid, dan yang lainnya," pesan Bupati Inhil yang dikenal agamis ini. (Adv/Diskominfo/lipo*7)