Pemkab Inhil Gelar Buka Bersama KKIH

Rabu, 07 Juni 2017 | 08:16:49 WIB
Ustadz Dr H Ahmad Abdullah, LC MA saat menyampaikan tausiyahnya./lipo
Tembilahan, LIPO-Untuk membangun suatu daerah, tidaklah semudah membalik telapak tangan. Semuanya perlu proses dan waktu yang cukup panjang.

Seperti yang disampaikan oleh Ustadz Dr H Ahmad Abdullah, LC MA dalam tausyiahnya pada acara buka puasa bersama Pemkab Inhil dan Kerukunan Keluarga Indragiri Hilir (KKIH) di Grand Ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru, Senin (5/6/2017) kemarin.

Dijelaskannya, Nabi Muhammad SAW saja membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk mencapai sukses pembangunan di Madinah.

"Makanya kita harus bersabar. Kita lihat progressnya. Dan saya yakin, hampir semua kepala daerah dapat mencapai suksesnya dalam waktu 10 tahun, termasuk Pak Wardan," tuturnya.

Pernyataan tersebut diakui Ustadz Ahmad tidak dipesankan oleh siapapun. Hanya dikatakannya, progress yang telah terjadi di Inhil saat ini sudah cukup memberi bukti.

"Ini tidak ada dipesankan oleh siapapun termasuk Pak Wardan. Tapi kita lihat progress saat ini, yang semula kita juga ragu, tapi satu per satu sudah mulai nampak. Khususnya di pemerataan pembangunan," ujar Ustadz Ahmad.

Pada kesempatan itu, Ustadz Ahmad, sempat pula menyampaikan pesannya langsung kepada Bupati Inhil, H M Wardan untuk terus seperti sekarang. Dikatakannya, wardan merupakan salah satu kepala daerah yang santun saat ini.

"Jika dia dicaci saat ini, itu hanya karena jabatannya. Tapi percayalah, kesantunan dan keramahan yang terus dijaganya membuatnya akan terus disayang rakyat," kata Ustadz Ahmad.

Bupati Wardan sendiri hampir disetiap pertemuan juga mengungkapkan akan keseriusan untuk membangun Inhil lebih baik. Tapi seperti yang diakuinya, dengan wilayah yang luas sementara APBD yang dimiliki sangat terbatas, tentu memerlukan waktu untuk mencapai Inhil maju.

"Tapi kita tidak patah semangat. Saya bersama staf saya, terus mengupayakan agar kita dapat memiliki anggaran membangun Inhil ini. Seperti dengan melobi Pemprov Riau bahkan sampai Pemerintah Pusat. Alhamdulillah, beberapa upaya kita itu, kini telah nampak hasilnya dalam pembangunan," papar Wardan.

Penggunaan APBD Inhil sendiri, sambung Wardan, diupayakan dapat direalisasikan dalam pembangunan yang merata. Salah satu jalannya, jelas Wardan, melalui program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) yang berpola pada pemerataan pembangunan desa di seluruh Inhil.

"Melalui DMIJ, Alhamdulillah sudah banyak desa kita yang maju, khususnya pembangunan. Disisi lain ada pula berbagai program seperti IKK yang fokus pada pembangunan semua ibukota kecamatan di Inhil. Kalau DMIJ bernilai total sekitar Rp190 miliar per tahun, IKK rata-rata mencapai Rp1 sampai Rp2 miliar setiap kecamatannya per tahun. Insyaallah program ini akan terus kita pertahankan, sehingga Inhil benar-benar merata majunya," imbuhnya.(humas)

Terkini