Tembilahan, LIPO - Mengingat semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka keberadaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diharapkan dapat terus ditingkatkan.
Apalagi jika melihat kondisi geografis Negeri Seribu Parit ini, yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, tentu harus didukung dengan fasilitas dan tenaga medis yang mumpuni, sehingga tidak menyulitkan dan bisa lebih memudahkan masyarajat yang ingin berobat.
Seperti yang diungkapkan Sekretaris Komisi IV DPRD Inhil, HerwaniÂssitas, beberapa wakÂtu lalu. Menurutnya, dengan pertumbuhan jumlah penduduk, peruÂbahan musim, akibat kerusakan lingkungan dan gaya hidup masyÂarakat yang sudah terpengaruh oleh globaÂlisasi, maka keberadaan ruang raÂwat inap di Fasyankes sangat dibuÂtuhkan.
"Sekarang, Inhil memÂbutuhkan ruang rawat inap minimal 800 teÂmpat tidur," tutur politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab disapa Sitas ini.
Namun, lanjut Sitas, saÂat ini rumah sakit yang ada di Kabupateb Inhil hanÂya memiliki 600 tempÂat tidur.
"Tempat tidÂur yang ada di ruang rawat inap itu beÂlum memenuhi kebutuhÂan. Harapan kita terÂutama di RSUD Puri Husada (PH), upÂaya kita di Komisi IV sudah siapkan DED untuk mendapatkan kembali dana Bankeu, karena itu syaratnya," terang Sitas saat berbincang dengan awak media di ruang kerjanya.
Namun, disamping itu Sitas memberikan apÂresiasi terhadap Dinas Kesehatan yang teÂlah menyerap 100 perÂsen Bankeu Provinsi Riau, yang diterima oleh Pemkab Inhil di bidang kesehatan untÂuk peningkatan fasilÂitas pelayanan kesehÂatan masyarakat InhiÂl.
"Yang mana Bankeu tersebut digunakan unÂtuk memenuhi fasilitÂas di 27 Puskesmas yang ada di Inhil serÂta fasilitas kesehatÂan masyarakat lainnya seperti ambulan air dan retribusi pelaÂyanan kesehatan," imbuhnya. (Adv/DPRD/lipo*7)