Tembilahan, LIPO - Bencana alam tanah longsor kembali terjadi di Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Senin (24/7/2017).
Musibah yang tepatnya terjadi di Jalan Makmur tersebut merusak sebanyak 2 unit rumah, serta jalan dengan ukuran lebih kurang panjang 100 meter dan lebar 4 meter.
Adapun para pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor, yaitu Hasan Basri (41) seorang pedagang dan H Ali (65) seorang wiraswasta di wilayah setempat.
Kapolres Inhil, AKBP Dolifar Manurung melalui Kapolsek Tanah Merah, AKP Kadmadi menjelaskan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Mujiburrahman, yang sedang berada di warung miliknya.
Saat itu, saksi melihat tanah di bawah bangunan yang terkena longsor sudah mulai retak-retak dan air sungai dalam keadaan surut. Tidak berapa lama kemudian, saksi melihat bangunan tersebut mulai ambruk.
Melihat kejadian tersebut, saksi langsung berteriak longsor, setelah itu warga sekitar keluar rumah dan menolong para korban.
Tidak terdapat korban jiwa dalam musibah yang cukup sering terjadi dan melanda Kelurahan Kuala Enok ini, namun kerugian diperkirakan lebih kurang Rp 250 juta.
Dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor, disebabkan oleh abrasi air sungai, hal ini dikarenakan pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada disepanjang pinggir Sungai Enok dan pada saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang surut.
"Hingga saat ini, tim dari BPBD, Pemerintah Kecamatan dan Polsek Tanah Merah serta masyarakat setempat sedang mengevakuasi barang-barang milik pemilik rumah yang masih bisa diselamatkan. Sedangkan pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor, ditempatkan di rumah kerabat dan di rumah masyarakat di sekitar TKP tanah longsor," terang AKP Kadmadi. (lipo*7)