TEMBILAHAN, LIPO - Seluruh masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diimbau, untuk turut berperan aktif dalam memerangi penyakit masyarakat (pekat) di wilayahnya masing-masing.
Imbauan tersebut disampaikan Wakapolres Inhil, Kompol Afrizal terkait dengan telah dimulainya Operasi Bina Kusuma Muara Takus 2018, Senin (16/7/2018).
Dikatakan Wakapolres, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan terutama dalam memerangi pekat di wilayah hukum Polres Inhil.
"Masyarakat dapat melaporkan kepada petugas, apabila diwilayahnya atau mengetahui adanya tindakan premanisme agar masyarakat merasa aman dan terhindar dari teror para preman," ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan Operasi Bina Kusuma Muara Takus 2018, dijelaskan Wakapolres, akan berlangsung selama 30 hari ke depan, dengan rencana operasi, yaitu penanggulangan kejahatan preman dan premanisme, seperti preman yang meminta secara paksa dengan alasan uang keamanan, preman bertindak sebagai debt collector atau penagih hutang dengan memaksa dan preman tanah yang bersifat menguasai atau menduduki lahan properti secara illegal.
Kemudian, preman yang mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat, seperti mabuk-mabukan, geng motor, ormas yang melakukan kegiatan menyimpang.
"Pelaku kejahatan yang menggunakan senpi atau sajam yang meresahkan masyarakat juga turut menjadi sasaran operasi ini," terangnya.
Untuk diketahui, dalam pelaksanaannya Operasi Bina Kusuma Muara Takus 2018 melibatkan Tiga Satgas.
Ketiga Satgas yang dipimpin oleh Kasatgas ini, nantinya akan mengawasi dan mengendalikan setiap pelaksanaan tugas masing-masing Satgas. Dengan memaksimalkan dan pengoptimalan tugas setiap satgas, diharapkan terciptanya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di Kabupaten Inhil.
Apalagi, aksi preman maupun premanisme yang telah terjadi di beberapa lokasi sangat meresahkan masyarakat, sehingga semua elemen masyarakat harus dilibatkan dan bersatu untuk mendukung pihak Kepolisian dalam rangka penanggulangan dan memberantasnya. (lipo*7)