Pelanggan Ngeluh Air Macet, Ini Penjelasan PDAM Tirta Indragiri

Kamis, 10 Januari 2019 | 20:21:18 WIB
Plt Direktur PDAM Tirta Indragiri, Abdul Muin memberikan keterangan/lipo
TEMBILAHAN, LIPO - Para pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri yang ada di Kota Tembilahan dan sekitarnya mengeluh, pasalnya sudah beberapa hari belakangan ini suplai air ke rumah para pelanggan macet.

Seperti yang dikatakan Eni, salah seorang warga Jalan Pelajar Tembilahan kepada awak media. Dikatakannya, sudah sekitar 5 hari belakangan ini air PDAM tidak mengalir ke rumahnya.

Kondisi tersebut, diakuinya, tentu saja menyulitkan ia dan keluarga melakukan berbagai aktifitas sehari-hari terutama yang berkaitan dengan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK).

"Sudah cukup lama air PDAM tak ngalir, dan stok air di rumah sudah habis. Kami sangat kesulitan untuk mandi, cuci pakaian dan lain-lain. Kami harap masalah ini bisa segera diatasi oleh pihak terkait, karena ketersediaan air sangat penting," ujar Eni.

Menanggapi persoalan tersebut, Plt Direktur PDAM Tirta Indragiri, Abdul Muin menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat, khususnya seluruh pelanggan PDAM.

"Ada kebocoran pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) di bawah badan Jalan Telaga Biru parit 7 Tembilahan hingga mengakibatkan kami dari PDAM tidak bisa memberikan suplay air kepada pelanggan," terangnya kepada awak media, Kamis 10 Januari 2019.

Kebocoran pipa tersebut, lanjut Abdul Muin, sudah terjadi sejak Bulan Desember 2018 yang lalu.

Adapun penyebab kebocoran diduga karena beban berat akibat jalan yang dirigid ataupun mobil besar yang lewat, yang mengakibatkan pipa PDAM yang berada di bawah badan jalan pecah ataupun sambungannya terlepas.

Atas peristiwa ini, konsumen PDAM yang berdomisili di sekitar Jalan Telaga Biru sampai parit 17 Sungai Beringin, jalan Sapta Marga Ujung, jalan Pelajar, jalan Trimas, Batang Tuaka, Jalan Kembang, Tanjung Harapan, Jalan Lingkar I dan II, jalan H Said, Taman Sari, Gunung Daek, jalan Pendidikan, H Sadri dan jalan M Boya suplay airnya terganggu.

"Sekitar 70 persen pelanggan kami terganggu. Sudah banyak pelanggan yang komplen tentang ini dan sudah kami berikan penjelasan," tambahnya.

Guna mengatasi persoalan tersebut, kata Abdul Muin lagi, sebenarnya ada 2 opsi yang dipertimbangkan, yakni jangka pendek dan jangka panjang.

"Untuk jangka pendek, ya dilakukan pembongkaran jalan agar kami bisa lakukan perbaikan, sementara jangka panjangnya pipa yang dialihkan namun itu butuh perencanaan dan waktu pelaksanaan yang lama," tukasnya.

Meskipun opsi jangka pendek tidak benar-benar bisa menyelesaikan masalah, karena pihaknya sudah mendeteksi adanya kemungkinan kebocoran pipa dititik lainnya. Namun karena air bersih kebutuhan dasar masyarakat, maka jangka pendek ini yang harus segera  dilaksanakan.

Untuk menangani kebocoran ini, PDAM Tirta Indragiri juga mengaku kesulitan, sebab pipa tersebut berada di bawah badan Jalan Telaga Biru yang merupakan jalan nasional.

"Untuk itu, berdasarkan instruksi Bupati, kami bersama Asisten II serta PUPR kabupaten Inhil sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Riau untuk pembongkaran jalan tersebut. Jika sudah dibongkar, kami siap memperbaiki pipa bocor tersebut, paling dalam 2 hari selesai," ungkapnya.

PDAM Tirta Indragiri berharap pembongkaran tersebut bisa segera dilakukan agar pihaknya bisa secepatnya memperbaiki kebocoran tersebut.(lipo*7)

Terkini