PEKANBARU, LIPO - PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) menanggapi insiden tewas pekerja di area PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang terjadi pada Jumat (24/02/23).
Adapun inisial korban diketahui DC asal Jawa barat, H dan AI asal Sumatera.
Melalui PR & Legal Manager, Arum Tri Pusposari, segenap manajemen perusahaan menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang dialami pekerjanya tersebut.
"Atas nama jajaran direksi dan manajemen PPLI beserta seluruh karyawan, kami menyampaikan duka cita mendalam," kata Arum kepada liputanoke.com, Jumat (24/02/23) malam.
Disampaikan Arum, pihak perusahaan nya telah menyampaikan kabar duka tersebut kepada keluarga sekaligus memberikan pendampingan.
"Kami telah berkoordinasi dan menyampaikan informasi tersebut kepada pihak keluarga, kami terus melakukan pendampingan terhadap keluarga dan telah menyiapkan santunan kepada keluarga almarhum," jelas Arum.
Peristiwa yang tidak diinginkan tersebut terjadi di lokasi Balam, Kelurahan Bangko Bakti, Rohil, Riau pada Jumat (24/02/23) siang.
Arum menyatakan, peristiwa yang tidak diinginkan itu terjadi pada jam istirahat dimana tidak ada jadwal kegiatan untuk berada dalam area kejadian.
"Kami sedang mendalami motif dari para korban sehingga insiden tersebut bisa terjadi," terang Arum.
"PPLI saat ini dibantu oleh PHR dan SKKMigas masih melakukan investigasi," tambahnya.
Terkait identitas korban, Arum belum bisa memberikan secara detail karena masih dalam tahap mendalami peristiwa naas tersebut.
"Kami mendukung upaya investigasi yang dilakukan. Mohon doa dari semua pihak," ucap Arum.
Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali diterpa kabar tak sedap. Tiga pekerja dikabarkan tewas mengapung di kontainer limbah pada Jumat (24/02/23) sekitar pukul 13.00 wib.
Berdasarkan dokumen foto yang diterima liputanoke.com, tampak tiga sosok pekerja telah mengapung, dua pekerja dalam posisi telungkup satu pekerja terlentang. Dari seragam kerja tertulis PPLI di bagian punggung. Kuat dugaan tiga pekerja tersebut merupakan pekerja PT PPLI.
Disnaker Riau, melalui Kabid Pengawasan, Rival Lino saat dikonfirmasi peristiwa di areal kerja PHR tersebut seakan turut membenarkan.
"Saya lagi di perjalanan menuju lokasi, nanti kabari," kata Rival kepada liputanoke.com, Jumat (24/02/23).
Sementara pihak PT PHR melalui Humas, Rinta, saat dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, segera memberikan tanggapan resminya.
"Terima kasih atas informasinya, kami akan memberikan tanggapan segera," ucap Rinta singkat. (*1)