Disnaker Riau akan Panggil Pimpinan PT PPLI Selidiki Insiden Pekerja Tewas dalam Limbah

Sabtu, 25 Februari 2023 | 17:11:04 WIB
Pekerja PT PPLI Tewas dalam Limbah/F: ist

PEKANBARU, LIPO - Tim Investigasi Disnaker Riau telah melakukan cek lapangan ke wilayah kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), dimana 3 pekerja PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) meregang nyawa dalam limbah kontainer, pada Jumat (24/02/23). 

Adapun inisial korban yang tewas tersebut diketahui berinisial DC asal Jawa barat, H dan AI asal Sumatera.

Berdasarkan keterangan Disnaker Riau melalui Kabid Pengawasan, Rival Lino, menjelaskan, tim investigasi untuk sementara telah melakukan mengumpulkan data-data terkait insiden pekerja tewas tersebut. 

"Tim sudah turun ke lokasi sampai pukul 02.00 wib pagi, untuk sementara kita menyimpulkan insiden tersebut merupakan kecelakaan kerja," jelas Rival kepada liputanoke.com, Sabtu (25/02/23). 

Ditegaskan Rival insiden 3 pekerja tewas di wilayah kerja PT PHR akan diselidiki lebih  mendalam dengan memanggil saksi-saksi dan pihak perusahaan. 

"Senin (27/02/23), saksi-saksi dan pimpinan perusahaan kita panggil untuk dimintai keterangan," tegas Rival. 

Sementara PT PPLI melalui PR & Legal Manager, Arum Tri Pusposari, saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pendampingan terhadap keluarga korban. 

"Kami masih fokus pada pendampingan keluarga korban dan menunggu hasil investigasi dari pihak terkait yg hingga saat ini masih berlangsung," kata Arum kepada liputanoke.com pada Sabtu (25/02/23). 

Berkomitmen Meminimalisir Resiko

Arum menjelaskan, sehubungan dengan insiden yang terjadi di lokasi Balam, Kelurahan Bangko Bakti, Rohil Riau, pihak PPLI saat ini dibantu oleh seluruh pemangku kepentingan sedang melakukan investigasi.

Karena peristiwa terjadi pada jam istirahat dimana seharusnya tidak ada jadwal kegiatan untuk berada dalam area kejadian. 

"Kami sedang mendalami latar belakang yang menyebabkan korban ke TKP sehingga insiden tersebut terjadi," kata Arum. 

Untuk para pekerja PPLI yang meninggal dunia, atas nama jajaran direksi dan manajemen PPLI beserta seluruh karyawan, menyampaikan duka cita mendalam. 

"Kami telah berkoordinasi dan menyampaikan informasi tersebut kepada pihak keluarga, kami terus melakukan pendampingan terhadap keluarga dan telah menyiapkan santunan kepada keluarga almarhum," tutur Arum

Terkait korban, PPLI juga mengurus proses pemulangan jenazah para korban hingga ke pemakaman serta tetap memberikan perhatian bila ada anak-anak almarhum yang butuh dukungan beasiswa pendidikan akan diperhatikan.

Arum mengaku ini merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi dalam sejarah PPLI, hampir 30 tahun sejak hadir di Indonesia beberapa kali perusahaan kami meraih predikat Zero Accident dalam hal kecelakaan kerja dari Kementerian Tenaga Kerja. 

"Kami sangat berkomitmen untuk mencegah risiko kecelakaan kerja tersebut," ucapnya. 

Karenanya, insiden yang terjadi di Balam merupakan pukulan bukan saja bagi keluarga korban tapi juga bagi perusahaan. 

"Investigasi ini penting bagi kami, agar bisa menjadi evaluasi dan perbaikan bila ada kesalahan yang timbul dalam prosedur maupun kekurangan kehati-hatian karyawan dalam aktivitas kerja. Kami mendukung upaya investigasi yang dilakukan," pungkas Arum. 

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kerja kembali terjadi di wilayah operasi kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Tiga pekerja PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), yang merupakan subkontraktor PT PHR di Central Mud Treating Facility (CMTF) Balam Selatan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, ditemukan meninggal dalam kolam limbah cair, Jumat (24/2/2023).

Berdasarkan dokumen foto yang diterima liputanoke.com, tampak tiga sosok pekerja telah mengapung, dua pekerja dalam posisi telungkup satu pekerja terlentang. Hidung salah satu korban tampak berbusa warna putih. Di seragam kerja korban tertulis PPLI. (*1) 

Terkini