PEKANBARU, LIPO - Harga ayam potong di seluruh daerah di Riau sudah mengalami kenaikan sejak sebulan yang lalu. Hingga kini belum ada tanda-tanda akan mengalami penurunan harga.
Di Kota Pekanbaru, hampir di seluruh pasar tradisional berkisar dari Rp31 ribu hingga Rp32 ribu per kg
Bahkan di Siak rata-rata penjualan ayam perkilonya tembus Rp48 ribu per kilogram (Kg). Kemudian di Rokan Hilir daging ayam dijual di kisaran Rp42 ribu per kg.
Selain ayam potong, sejumlah komuditas Bahan Pokok (Bapok) di Riau juga alami kenaikan jelang hari besar kegamaan Idul Adha 1444 Hijriah. Kenaikan bapok di pasaran ini bahkan sudah terjadi beberapa pekan lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah (Disperindagkop dan UKM) Provinsi Riau Taufik OH, Kamis (22/6/23) membenarkan kondisi tersebut.
"Harga sembako menjelang Idhul Adha memang mengalami kenaikan. Bahkan sejumlah bapok ada yang mengalami kenaikan dari bulan lalu," kata Taufik.
Menurut Taifik, kenaikan bapok tersebut berkaitan dengan pakan yang otomatis menyebabkan kenaikan harga jual ayam. Seperti di Sementara di Pekanbaru daging ayam dijual rata-rata dikisaran Rp31 ribu per/kg.
"Kenaikan disebabkan harga pakan. Sehingga berdampak pada penjualan daging ayam," jelas Taufik.
Kenaikan pakan ayam ini juga otomatis berdampak pada penjualan telur ayam ras. Kuantan Singingi misalnya, telur ayam ras dijual Rp31 ribu per/kg. Sementara di Siak telur ayam ras dijual Rp27 ribu per/kg.
"90 persen pasokan telur ayam ras di Riau berasal dari Sumatera Barat, khususnya Payakumbuh. Kenaikan sama karena imbas kenaikan harga pakan," ujar Taufik.
Komuditas lainnya yang juga mengalami kenaikan seperti bawang merah dan bawang putih. Alasan naiknya kedua komuditas yang banyak disuplai dari Jawa Barat dan Sumatera Barat ini karena kenaikan modal produsen dimasing-masing daerah terkait.
Penjualan bawang merah tertinggi di Riau ada di Pelalawan dijual Rp40 per/kg. Indragiri Hilir Rp28 ribu per/kg. Bawang putih di Pelalawan juga penjualan harga tertinggi dengan harga Rp48 ribu per/kg. Sedangkan di Pekanbaru Rp34 ribu per/kg.
Sementara untuk penjualan gas LPG, khususnya 3 kg, sampai sekarang tidak ada kendala pendistribusian.(lipo*3)