PEKANBARU, LIPO - Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Riau mencatat nilai ekspor Provinsi Riau pada periode Januari - Mei 2025 mencapai US$8,14 miliar, mengalami kenaikan signifikan sebesar 20,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Januari–Mei 2024. Kenaikan ini juga tercermin dalam ekspor nonmigas yang mencapai US$7,55 miliar, naik sebesar 26,53 persen.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi, mengungkapkan bahwa pencapaian ini menunjukkan peran penting sektor ekspor dalam perekonomian Riau, khususnya sektor nonmigas yang mencatatkan angka positif di berbagai komoditas.
"Ekspor nonmigas pada Mei 2025 sendiri juga mengalami lonjakan, yakni sebesar 24,00 persen dibandingkan dengan Mei 2024, dengan total nilai ekspor mencapai US$1,64 miliar. Sementara ekspor nonmigas pada bulan yang sama tercatat mencapai US$1,54 miliar, atau naik 31,75 persen," ujar Asep dalam keterangan pers yang diterima, Jumat 4 Juli 2025.
Dijelaskan dari sepuluh komoditas ekspor nonmigas terbesar, komoditas yang mencatatkan peningkatan tertinggi adalah lemak dan minyak hewan/nabati, yang mencapai US$1.250,10 juta, dengan kenaikan sebesar 43,38 persen. Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan signifikan adalah ampas dan sisa industri makanan, yang tercatat menurun sebesar US$218,05 juta atau 74,61 persen.
"Untuk tujuan ekspor, Tiongkok menjadi negara dengan nilai ekspor terbesar dari Riau, yaitu US$1.264,91 juta. Diikuti oleh India yang tercatat menerima ekspor senilai US$653,31 juta, dan Malaysia dengan nilai ekspor mencapai US$636,20 juta. Ketiga negara tersebut berkontribusi sebesar 33,83 persen terhadap total ekspor nonmigas Riau,"terangnya.
Selain itu, ekspor ke kawasan ASEAN tercatat sebesar US$1.422,79 juta, sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) mencapai US$1.010,29 juta.
Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari - Mei 2025 meningkat 26,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Begitu pula dengan ekspor hasil pertanian, yang mengalami lonjakan signifikan sebesar 40,07 persen.
Asep menambahkan bahwa pencapaian ini menjadi indikasi bahwa sektor-sektor utama ekonomi Riau terus menunjukkan kinerja positif, baik di bidang industri pengolahan maupun pertanian, yang semakin memperkuat daya saing ekspor Riau di pasar internasional.*****