LIPO - Angkatan Laut Israel menangkap dan menahan lebih dari 400 aktivis pro-Palestina usai mencegat 41 kapal Global Sumud Flotilla (GSF) pembawa bantuan untuk Gaza yang sedang dilanda kelaparan. Data itu diungkap seorang pejabat Israel yang dikutip AFP tanpa membuka identitasnya.
"Dalam operasi yang berlangsung sekitar 12 jam, personel Angkatan Laut Israel menggagalkan upaya penyerbuan besar-besaran oleh ratusan orang di atas 41 kapal yang telah menyatakan niat mereka untuk melanggar blokade keamanan maritim yang sah di Jalur Gaza," kata pejabat tersebut pada Kamis (2/10).
Menurut dia ratusan orang yang ditahan itu dipindahkan ke pelabuhan Ashdod, salah satu dari tiga pelabuhan kargo utama di Israel. Lokasinya sekitar 40 kilometer dari Tel Aviv dan berbatasan dengan muara Sungai Lakhis.
"Di akhir operasi, lebih dari 400 peserta dipindahkan dengan selamat ke pelabuhan Ashdod untuk diproses oleh polisi Israel," ucap pejabat Israel itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji angkatan lautnya yang telah mencegat kapal-kapal GSF sejak Rabu (1/10). Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan para aktivis itu akan dideportasi ke Eropa.
"Semua penumpang selamat dan dalam kondisi sehat. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Israel dengan selamat, dan dari sana mereka akan dideportasi ke Eropa," tulis Kemlu Israel di X.
Setidaknya 45 kapal GSF, yang berisi aktivis dari seluruh dunia termasuk Greta Thunberg dari Swedia, berangkat dari beberapa pelabuhan di Eropa sejak bulan lalu. Usai 10 hari bersandar di Tunisia, mereka melanjutkan perjalanan kembali pada 15 September.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang ikut dalam pelayaran bantuan kemanusiaan ke Palestina, Global Sumud Flotilla, dalam kondisi baik. Salah satu WNI tersebut diketahui bernama Muhammad Husein.
“Kemlu terus memonitor dan menjalin komunikasi dengan WNI yang bergabung dalam pelayaran Global Sumud Flotilla. Saat ini, Saudara Husein sedang dalam pelayaran menuju Cyprus. Berdasarkan komunikasi per tanggal 2 Oktober 2025, kondisi yang bersangkutan dalam keadaan baik,” kata Direktur Perlindungan WNI (PWNI), Judha Nugraha, Jumat (3/10/2025).
Judha menjelaskan, KBRI Roma yang memiliki wilayah kerja mencakup Cyprus telah menugaskan petugas untuk memberikan pendampingan. Kemenlu juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan.
“KBRI Roma yang memiliki wilayah kerja di Cyprus telah menerjunkan petugas di Cyprus untuk memberikan bantuan yang diperlukan,” ujarnya.
Menurut penyelenggara kegiatan, sebanyak 223 aktivis internasional yang berada dalam konvoi bantuan menuju Gaza telah ditahan oleh pasukan Israel, Kamis (2/10).
Melalui akun media sosial X, pihak Global Sumud Flotilla menyampaikan bahwa 15 kapal telah diserang oleh pasukan Israel sejak Rabu malam (1/10). Sementara itu, delapan kapal lainnya diduga sedang mengalami serangan.
Pihak flotilla juga membagikan daftar nama dan kewarganegaraan 223 aktivis yang berada di kapal melalui akun Instagram resmi mereka, disertai dengan pembaruan situasi terkini dari lapangan.(***)