PEKANBARU, LIPO - Setelah sempat terjadi kelangkaan Solar, kini masyarakat seperti Pekanbaru dihadapkan pada sulitnya mendapatkan BBM non-subsidi jenis Pertamax 92 dan Pertamax Turbo. Kondisi ini mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau.
Anggota komisi III DPRD Riau, Abdullah, meminta Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, memberikan penjelasan yang jelas terkait permasalahan tersebut. Ia menilai masyarakat perlu kepastian penyebab kelangkaan serta waktu normalisasi pasokan BBM non-subsidi itu.
“Kita minta Pertamina Patra Niaga memberikan klarifikasi yang jelas. Jika persoalan ada pada distribusi dan transportasi, Pertamina harus bisa menjamin masalah tersebut dapat diselesaikan,” ujar Abdullah, Sabtu 13 Desember 2025.
Politisi PKS ini menegaskan, masyarakat saat ini membutuhkan kejelasan mengenai berapa lama kelangkaan ini terus terjadi. Menurutnya, penjelasan dari Pertamina sangat penting supaya tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Masyarakat perlu kejelasan, apakah ini akan selesai dalam satu hari, dua hari, atau seminggu. Kita berharap, sebagai daerah penghasil minyak, persoalan kelangkaan BBM seperti ini tidak terus terjadi. Ini sangat memalukan,” tegas Abdullah yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Khusus Optimalisasi Pendapatan Daerah DPRD Riau.
Seperti diberitakan BBM bersubsidi maupun non-subsidi belakang ini terjadi kelangkaan di sejumlah SPBU. Akibatnya berdampak pada roda perekonomian masyarakat mulai dari transportasi, pengangkutan barang hingga usaha kecil.
Kejadian ini bukan pertama kali terjadi, belakangan kelangkaan BBM di SPBU juga sering terjadi.*****