Tembilahan, LIPO - Jajaran Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir (Inhil) akan melakukan evaluasi terhadap penggunaan alat-alat berat di Negeri Seribu Parit.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPRD Inhil, Junaidi kepada awak media, belum lama ini.
Dikatakan, pengelola alat-alat berat tersebut, baik bantuan dari Pemprov Riau maupun Pemkab Inhil harus memahami kemampuan alat dalam satu hari.
"Kami akan lakukan evaluasi sejauh mana alat-alat itu bisa di maksimalkan dalam pembangunan tanggul," tutur Junaidi.
Ini dimaksudkan agar tercapainya pembangunan tanggul guna penyelamatan kebun kelapa rakyat di Kabupaten Inhil.
"Camat harus mengerti kemampuan alat itu berala meter perhari. Mesti tahu jangan dikira-kira. Kalau dipergunakan 15 KM pertahun tentu itu sia-sia," terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Junaidi, para pengelola alat berat harus paham betul kemampuan alat tersebut baik perhari, bulan maupun tahun agar oenyelamatan kebun kelapa bisa cepat teratasi.
"Dalam satu bulan kemampuan alat itu mampu mencapai 4 KM. Jadi jika begitu dalam satu tahun bisa mencapai 40 KM lebih untuk satu alat. Kalau 18 alat, ya tinggal dikalikan saja," tambahnya.
Selanjutnya, Junaidi meminta agar para pengelola membuat target baik perbulan maupun pertahun.
"Para pengelola harus punya target seperti itu. Jadi kedepan, dengan nilai harga yang cukup murah seperti ini kita bisa mengejar kilo meter dan dapat menyelamatkan kbn rakyat yang cukup banyak. Inilah solusinya," tukasnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Indragiri Hilir saat ini telah memiliki belasan alat yang saat ini telah disebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Inhil. (Advetorial/DPRD/lipo*7)