Pekanbaru, LIPO-Badan Pengawas Pemilu Provinsi Riau melakukan pemantauan terhadap pengumuman dan perbaikan Daftar Pemilih Sementara (DPS) peserta Pilkada 2018, sebelum dilakukan penetapan secara resmi menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) oleh KPU setempat.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi untuk mengumpulkan apa saja kendala yang dihadapi selama proses pengumuman publik DPS Riau, " kata Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan di Pekanbaru, Jumat.
Tujuan pengawasan ini agar sebelum DPT di plenokan dan ditetapkan sebagai data sah, maka pihaknya ingin memastikan perbaikan DPS dilakukan sesuai aturan. Khususnya keluhan dan komplain yang dilaporkan warga selama masa tayang di kelurahan dan kantor desa.
Rusidi menyatakan dalam rapat pleno tersebut perwakilan dari pengawas kabupaten/kota se-Riau menyampaikan kendala-kendala di lapangan. Lalu solusinya oleh PPS setempat.
Sementara itu Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Riau, Gema Wahyu membenarkan timnya kini sedang melakukan pengawasan terhadap proses perbaikan Daftar Pemilih Sementara di tingkat kecamatan sampai kelurahan.
"Agar nama yang diperbaiki sesuai dengan apa yang dikeluhkan masyarakat dan terakomodir dalam DPT nantinya saat diplenokan, " imbuhnya.
Ia menambahkan, penetapan Daftar Pemilih Tetap sesuai jadwal KPU untuk tingkat kabupaten /kota adalah tanggal 13-19 April 2018 di PKPU.
Sementara itu Komisioner KPU Riau Muhammad Ilham Yasir menambahkan bahwa tahapan pleno DPT tingkat kabupaten/kota berbeda dengan tingkat provinsi.
"Lebih dulu pleno DPT kabupaten /kota baru provinsi. Kabupaten/kota jadwalnya antara 13 - 19 April, sedangkan Provinsi 20 - 21 April 2018," pungkasnya.
Untuk diketahui Komisi Pemilihan Umum Riau menetapkan jumlah Daftar Pemilih Sementara Pilkada 2018 sebanyak 3.676.326 pemilih. Sedangkan jumlah daftar pemilih potensial non-KTP elektronik atau Suket sebanyak 245.760 pemilih.
Dari jumlah 3.676.326 pemilih itu terdapat 1.868.003 laki-laki dan 1.808.323 perempuan.
Jumlahh pemilih Pilkada 2018 tersebar pada 166 kecamatan, 1.859 desa, 12.054 TPS.(lipo*3/ant)
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi untuk mengumpulkan apa saja kendala yang dihadapi selama proses pengumuman publik DPS Riau, " kata Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan di Pekanbaru, Jumat.
Tujuan pengawasan ini agar sebelum DPT di plenokan dan ditetapkan sebagai data sah, maka pihaknya ingin memastikan perbaikan DPS dilakukan sesuai aturan. Khususnya keluhan dan komplain yang dilaporkan warga selama masa tayang di kelurahan dan kantor desa.
Rusidi menyatakan dalam rapat pleno tersebut perwakilan dari pengawas kabupaten/kota se-Riau menyampaikan kendala-kendala di lapangan. Lalu solusinya oleh PPS setempat.
Sementara itu Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Riau, Gema Wahyu membenarkan timnya kini sedang melakukan pengawasan terhadap proses perbaikan Daftar Pemilih Sementara di tingkat kecamatan sampai kelurahan.
"Agar nama yang diperbaiki sesuai dengan apa yang dikeluhkan masyarakat dan terakomodir dalam DPT nantinya saat diplenokan, " imbuhnya.
Ia menambahkan, penetapan Daftar Pemilih Tetap sesuai jadwal KPU untuk tingkat kabupaten /kota adalah tanggal 13-19 April 2018 di PKPU.
Sementara itu Komisioner KPU Riau Muhammad Ilham Yasir menambahkan bahwa tahapan pleno DPT tingkat kabupaten/kota berbeda dengan tingkat provinsi.
"Lebih dulu pleno DPT kabupaten /kota baru provinsi. Kabupaten/kota jadwalnya antara 13 - 19 April, sedangkan Provinsi 20 - 21 April 2018," pungkasnya.
Untuk diketahui Komisi Pemilihan Umum Riau menetapkan jumlah Daftar Pemilih Sementara Pilkada 2018 sebanyak 3.676.326 pemilih. Sedangkan jumlah daftar pemilih potensial non-KTP elektronik atau Suket sebanyak 245.760 pemilih.
Dari jumlah 3.676.326 pemilih itu terdapat 1.868.003 laki-laki dan 1.808.323 perempuan.
Jumlahh pemilih Pilkada 2018 tersebar pada 166 kecamatan, 1.859 desa, 12.054 TPS.(lipo*3/ant)