LIPO - Beberapa partai dikenal memiliki basis loyalis dibeberapa daerah. Itu bisa dilihat dari hasil perolehan suara pada setiap pemilu yang selalu meraup suara signifikan.
PDIP misalnya, dikenal khalayak luas sebagai "penguasa" Jawa Tengah, Bali dan beberapa wilayah lainya. Sementara PKB menjadi "Raja Suara" di wilayah Jawa Timur.
Namun nasip PKB masih tak seberuntung PDIP yang mampu mengantarkan kadernya seperti Gibran Raka menjadi Wali Kota Solo, dan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah. Hingga kini PKB belum mampu merebut kursi Walikota Surabaya.
Setidaknya selama lima kali pemilihan kepala daerah, kursi Wali Kota Surabaya dijabat oleh kader PDIP. Diawali oleh Bambang DH yang menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode, yakni 2002-2005 dan 2005-2010.
Pengganti Bambang DH ialah Tri Rismaharini alias Risma, juga kader PDIP, yang menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.
Kemudian, sisa jabatan Risma sempat diisi Whisnu Sakti Buana, juga kader PDIP, setelah alumnus ITS itu menjadi Menteri Sosial hingga sekarang. Kini, Wali Kota Surabaya juga dijabat sosok yang diusung PDIP, yakni Eri Cahyadi.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menyatakan siap mengambil alih dominasi pada pemilu 2024 mendatang.
Pernyataan itu disampaikan Gus Muhaimin saat menghadiri Apel Persada di kantor DPC PKB Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 3 Maret 2022.
Dia menyemangati kader PKB Surabaya agar memenangkan kontestasi politik pada Pemilu 2024, bahkan bila perlu mengalahkan dominasi PDI Perjuangan di Kota Pahlawan. Gus Muhaimin mengaku bangga PKB Surabaya solid dan siap tempur menghadapi Pemilu 2024 nanti.
"Saya semakin yakin bahwa pada 2024 PKB akan punya gubernur dan punya Wali Kota Surabaya. Optimisme itu muncul karena seluruh pengurus dan kader di Surabaya yang terus berinovasi, terus melakukan langkah-langkah konkret, " ujarnya, dikutip wartaekonomi. co.id
Untuk diketahui, PKB Surabaya memiliki 31 Dewan Pengurus Anak Cabang. Cak Imin mengaku, dalam amatannya ke-31 PAC tersebut solid dan kompak dalam membesarkan partai.
"31 PAC dengan pasukan yang kuat, saatnya PDIP kita kalahkan 2024. Podo mangan segone kalah terus (sama-sama makan nasi tapi kalah terus), podo rambute ireng tapi onok sing putih juga, masa kalah terus sama PDIP," ujar Gus Muhaimin memompa semangat kader.
"Sudah berapa wali kota (Surabaya), kita (PKB) tidak pernah punya wali kota. Saatnya kita. Mulai hari ini, kita harus kader NU jadi wali kota, jadi gubernur dan jadi Presiden Republik Indonesia. Amin," Jelas Gus Muhaimin. (*1)