LIPO - Perpindahan politisi atau pejabat publik dari satu parpol ke parpol lain dimungkinkan di era reformasi demokrasi ini. Publik akan menilai persepsi terhadap para politisi atau pejabat publik tersebut dikarenakan alasan idealisme atau hanya sekadar pragmatisme.
Tindakan pindah-pindah parpol juga akan memunculkan pertanyaan mengenai loyalitas dan ideologi politiknya. Sebab belum tentu parpol baru yang dia incar mempunyai kesamaan ideologi dengan partai yang lama.
Fenomena politisi pindah partai politik kadang kala tidak bisa dilepaskan dari kondisi internal parpol itu sendiri. Salah satu pemicu yang kerap terjadi adalah karena adanya konflik.
Di Indonesia selalu diawali dengan konflik elite. Kenyataan ini menunjukkan bahwa elite politik di republik ini belum dewasa dan masih labil dalam berpolitik.
Dari segi aturan, parpol juga dinilai belum mempunyai aturan yang memadai dalam mengusung calon pejabat publik, baik kepala daerah maupun anggota legislatif. Hal tersebut menimbulkan celah bagi politikus mudah keluar masuk parpol saat menduduki pejabat publik.
Seperti halnya yang dialami politisi Demokrat Riau, Asri Auzar, Ia memutuskan memilih PKB Riau untuk meniti karir politik berikutnya.
Sebelum pindah ke PKB Riau, Asri juga diketahui terlibat konflik dengan partai yang sudah dia besarkan di Riau. Bahkan Asri sampai-sampai melakukan gugatan melalui jalur hukum.
'Stunami Politik' memang kadang sulit ditebak, tergantung pelakon dan arah kepentingan. Tak jarang partai yang awalnya dibela mati-matian, seketika akan mencampakan seperti barang bekas tak berharga dengan berbagai alasan.
Disisi lain, kepindahan Asri ke PKB bisa juga dianggap bagian dari bentuk kematangan dalam politik yang tidak ingin larut dalam kekecewaan imbas dari keputusan Demokrat mendepaknya.
Kabar Asri gabung ke PKB bukanlah sekedar kabar burung belaka. Asri diketahui beberapa kali mengikuti sejumlah acara yang digelar PKB. Terakhir Asri terpantau mengikuti acara DPC PKB Kabupaten Rokan Hilir.
Disamping mengikuti acara-acara PKB, kepindahan Asri ke PKB juga diperkuat dari pernyataan sejumlah kader PKB Riau.
Sebelumnya, Bendahara PKB Riau, Sugianto, menyatakan, sejumlah politisi senior berencana ikut bertarung di kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Beberapa nama ada yang berpindah perahu ke PKB, termasuk Asri Auzar.
Selain Asri Auzar, mantan Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Irwan Nasir juga bergabung dengan PKB dan akan didaftarkan sebagai Caleg PKB untuk DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang.
Terbaru, Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid, turut mengabadikan momen Asri Auzar mengikuti acara PKB Rokan Hilir melalui status yang diunggah di akun Whatsapp.,
"Selamat bergabung ongah Asri Auzar di PKB (Ketua Demokrat Provinsi Riau 2017 - 2022)," tulis Abdul Wahid di story-nya.
Anggota DPR RI itu juga memasang foto Asri Auzar lengkap dengan syal warna hijau dan berlatar logo PKB.
Wahid sendiri ketika dihubungi awak media belum memberi pernyataan terkait bergabungnya Asri Auzar bersama PKB Riau. (*1)