PEKANBARU, LIPO - Debat publik kedua calon gubernur dan wakil gubernur Riau yang digelar di SKA Co-Ex, Minggu 17 November 2024 malam, berlangsung sengit. Salah satu isu yang mencuat adalah pernyataan mengenai defisit APBD Riau 2025 yang sedang hangat diperbincangkan.
Calon gubernur nomor urut 03, Syamsuar, mempertanyakan langkah dan kebijakan yang akan diambil oleh Paslon nomor urut 01 dalam menghadapi defisit yang diperkirakan mencapai Rp 1,3 triliun, angka yang dinilai cukup besar.
"Saya meminta langkah dan kebijakan apa yang bapak lakukan jika APBD Riau defisit Rp 1,3 triliun, yang tidak pernah terjadi sebelumnya atau bahkan baru kali ini terjadi," ujar Syamsuar.
Menanggapi hal tersebut, calon wakil gubernur nomor urut 01, Sf Hariyanto, memberikan tanggapan tegas. Ia mengingatkan bahwa dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Riau dan berpengalaman dalam mengelola anggaran.
"Pak Syamsuar lupa, saya pernah menjadi Ketua TAPD Riau dan yang mengelola anggaran. Di tahun 2022, defisit APBD Riau mencapai Rp 1,7 triliun, namun kami berhasil menyelesaikannya melalui rasionalisasi dan pemotongan anggaran dengan skala prioritas," jawab SF Hariyanto.
SF Hariyanto juga menegaskan bahwa defisit APBD 2025 belum dapat dipastikan karena triwulan IV anggaran dari pusat belum sepenuhnya diterima.
"Saat ini masih bulan Oktober, dan masih ada dana dari pusat yang belum masuk, seperti Rp 400 miliar, dana pajak kendaraan bermotor Rp 240 miliar, dan partisipasi interest (Pi) dari minyak PHR. Artinya, APBD 2025 belum dibahas, kok sudah tahu defisit Rp 1,3 triliun?. Seperti dukun saja, Pak Syamsuar," tambahnya.
Wahid, pasangan calon gubernur nomor urut 01, turut menanggapi dengan menenangkan situasi.
"Tahun anggaran berjalan belum dapat dikatakan defisit, karena baru bisa diketahui setelah tahun anggaran selesai. Jadi tenang saja, Pak Syamsuar, nanti kami akan selesaikan," ujarnya.*****