Kapolsek Tempuling Berjumpa Santai Bersama Tokoh Agama untuk Pererat Persaudaraan Pasca Pilkada 2024

Jumat, 13 Desember 2024 | 13:16:04 WIB

PEKANBARU, LIPO - Kapolsek Tempuling, AKP Osben Samosir berjumpa santai dengan masyarakat pada malam hari yang melibatkan sejumlah tokoh agama setempat, sebagai upaya untuk mempererat hubungan persaudaraan antarwarga dan memberikan edukasi yang konstruktif pasca-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Pertemuan yang berlangsung di salah satu warung masyarakat Tempuling ini bertujuan untuk menciptakan situasi yang aman, damai, dan kondusif setelah pelaksanaan Pilkada yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Perjumpaan ini juga dimaksudkan untuk menanggapi potensi ketegangan sosial yang bisa muncul akibat perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi tersebut.

Dalam kesempatan ini, Kapolsek Tempuling AKP Osben Samosir menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama dan memastikan bahwa perbedaan pandangan politik tidak mengganggu kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita semua adalah saudara, dan tugas kita adalah menjaga keamanan serta persatuan. Pilkada sudah selesai, sekarang saatnya kita kembali bersatu untuk membangun Tempuling yang lebih baik," kata Osben, Jumat (13/12/2024).

Tokoh-tokoh agama yang turut hadir dalam perjumpaan ini menyambut baik inisiatif yang digagas oleh Kapolsek. Mereka sepakat bahwa penting untuk menyebarkan pesan-pesan damai dan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam konflik akibat perbedaan pilihan politik.

"Agama mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Sebagai tokoh agama, kami juga siap membantu kepolisian dalam meredakan ketegangan dan memberikan pemahaman yang benar kepada umat," kata Salah satu Tokoh Agama.

Selain itu, Perjumpaan ini juga diisi dengan diskusi interaktif yang mengangkat tema 'Menjaga Kedamaian dan Persatuan Pasca Pilkada'. Para peserta saling berbagi pendapat tentang pentingnya memperkuat persatuan di tengah masyarakat yang majemuk dan plural.

Kapolsek Tempuling berharap, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat di Tempuling dapat melanjutkan hidup dalam suasana yang lebih harmonis, serta menjauhi segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan.

"Kami ingin memastikan bahwa Tempuling tetap menjadi contoh daerah yang damai, di mana warga bisa hidup berdampingan meskipun berbeda dalam banyak hal," tutupnya.

Kegiatan cooling system ini akan dilanjutkan dengan berbagai program edukasi dan dialog rutin yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda setempat.

Terkini