Unjuk Rasa di Disdik Riau, Mahasiswa Desak Usut Dugaan Pungli Kacab Wilayah III

Senin, 23 Juni 2025 | 17:09:26 WIB
Demo Dugaan Pungli di Disdik Riau/F: LIPO

PEKANBARU, LIPO - Puluhan massa yang tergabung dalam Serikat Aktivis Mahasiswa Riau (Seram Riau) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau pada Senin, pada 23 Juni 2024. 

Aksi ini dilakukan terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang melibatkan Kepala Cabang Wilayah III Dinas Pendidikan Riau berinisial AT dan seorang Kepala Sekolah di Kabupaten Kampar berinisial KN.

Koordinator lapangan Seram Riau, Mhd Sopian, dalam orasinya menyebutkan bahwa pihaknya menilai tindakan yang dilakukan AT dan KN telah melanggar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, khususnya Pasal 5 huruf g yang melarang PNS menyalahgunakan wewenang dan melakukan pungutan diluar ketentuan.

“Ada dugaan kuat bahwa Kacab Wilayah III melakukan pungli kepada 13 kepala sekolah di wilayah kerjanya, dengan melibatkan KN sebagai tempat pengumpulan dana,” ujar Sopian.

Dalam aksinya, Seram Riau menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, mereka mendesak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk mencopot AT dari jabatannya sebagai Kepala Cabang Wilayah III. 

Kedua, meminta agar Kepala Sekolah SMAN 2 Tapung berinisial KN juga segera dicopot karena diduga turut serta dalam praktik tersebut. 

Dan Ketiga, Seram Riau mendesak agar Dinas Pendidikan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut kepada Inspektorat Provinsi Riau.

Menanggapi aksi tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan pengaduan dari masyarakat yang mengatasnamakan Seram Riau. 

“Kami telah menerima surat pengaduan dan langsung menindaklanjutinya dengan menyurati Inspektorat untuk dilakukan pemeriksaan. Laporan ini menyebutkan adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh Kacab Wilayah III dan melibatkan salah satu kepala sekolah di Kampar,” ungkap Erisman.

Sementara itu, AT saat dikonfirmasi enggan berkomentar berdalih dan meminta langsung mengecek tudingan tersebut. 

"Mohon kroscek ke lapangan, hubungi kepsek yang ada di Kampar," ujarnya singkat.*****

 

Terkini