LIPO - Mentari belum sepenuhnya naik ketika aroma asap masih menusuk hidung di kawasan Pasar Sayur dan Ikan Asin, Jalan Yos Sudarso Tembilahan, Jumat (10/10/2025) pagi.
Di tempat yang biasanya ramai oleh suara pedagang dan pembeli itu, kini hanya tersisa tumpukan arang, puing-puing kehitaman dan tiang kayu hangus yang masih mengepulkan asap tipis.
Kebakaran hebat yang terjadi dini hari tadi telah mengubah wajah pasar tradisional itu menjadi lautan abu. Lapak-lapak yang semula berdiri rapat kini tidak lebih dari kerangka gosong. Karung bekas, meja jualan dan timbangan yang hangus meleleh menjadi saksi bisu betapa cepat api melahap sumber penghidupan ratusan pedagang kecil.
Beberapa pedagang tampak berdiri terpaku di sekitar lokasi kejadian yang sudah rata dengan tanah.
Menurut keterangan petugas, sekira pukul 00.15 WIB saksi Hendri yang berjaga di pasar melihat api sudah membesar dari kios sayur dan segera melaporkan ke pos pemadam kebakaran (damkar).
Tidak berselang lama, empat unit mobil pemadam bersama satu mesin apung dan tiga mesin portabel dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Sekitar 50 personel Damkar, dibantu PSMTI, Padupai, dan BPBD Inhil, berjibaku di tengah malam untuk menaklukkan kobaran yang baru padam sekitar pukul 03.00 WIB.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran yang diduga berasal dari arus pendek listrik tersebut, namun sekitar 250 pedagang terdampak, kehilangan seluruh dagangan dan peralatan usaha mereka. Kerugian materi belum dapat dipastikan karena pendataan masih berlangsung.
Kini, pasar yang biasanya menjadi salah satu denyut nadi ekonomi masyarakat Tembilahan berubah muram. Bau gosong masih menyelimuti udara dan di antara sisa asap yang perlahan menipis tampak harapan yang turut terbakar bersama kios-kios yang pernah menjadi tempat menggantungkan hidup.*****