Teluk Kuantan, LIPO-Realisasi Pendapatan Asli Daerah ({PAD) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) tahun 2016 hanya tercapai 54 persen dari targetkan Rp83,2 miliar.
"Pemkab Kuansing menargetkan PAD Tahun 2016 lalu sebesar Rp83,2 miliar," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Kuansing, Hendra, AP melalui Kasi Penagihan, Prima Sari, Jumat (20/1/2017).
Rendahnya target PAD, menurutnya, karena kondisi perekonomian yang semakin sulit. Padahal pihaknya telah berusaha secara maksimal.
"Salah satunya penyebabnya karena keadaan ekonomi masyarakat saat. Geliat ekonomi mempengaruhi tingkat realisasi PAD, karena partisipasi membayar pajak dan restribusi daerah tergantung pada geliat ekonomi masyarakat," jelasnya.
Seiring terbentuknya OPD baru, sambungnya, Bapenda melakukan pendataan kembali target-target PAD dari Satker. Sekarang, dilakukan pemantapan potensi dan target PAD. Intinya, untuk mengevaluasi tentang target dari masing-masing Satker.
Sebab, ada sumber-sumber penerimaan daerah yang baru, seperti penerimaan di produk daerah. Jadi, bagaimana Satker terkait mengontrol keluar masuknya produk daerah. Tentu, harus ada peran dari Pemda, misalkan memberikan jasa pelayanan, jelasnya.
Dengan OPD yang baru, Hendra berharap, potensi-potensi itu bisa menjadi sumber pendapatan bagi daerah."Karena kita memiliki pasar ternak. Ini bisa dimaksimalkan. Pemda bisa masuk, karena fasilitas yang ada kan telah disediakan Pemda. Aturan inilah yang harus kita pelajari," imbuhnya. (lipo*3/kpr)
"Pemkab Kuansing menargetkan PAD Tahun 2016 lalu sebesar Rp83,2 miliar," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Kuansing, Hendra, AP melalui Kasi Penagihan, Prima Sari, Jumat (20/1/2017).
Rendahnya target PAD, menurutnya, karena kondisi perekonomian yang semakin sulit. Padahal pihaknya telah berusaha secara maksimal.
"Salah satunya penyebabnya karena keadaan ekonomi masyarakat saat. Geliat ekonomi mempengaruhi tingkat realisasi PAD, karena partisipasi membayar pajak dan restribusi daerah tergantung pada geliat ekonomi masyarakat," jelasnya.
Seiring terbentuknya OPD baru, sambungnya, Bapenda melakukan pendataan kembali target-target PAD dari Satker. Sekarang, dilakukan pemantapan potensi dan target PAD. Intinya, untuk mengevaluasi tentang target dari masing-masing Satker.
Sebab, ada sumber-sumber penerimaan daerah yang baru, seperti penerimaan di produk daerah. Jadi, bagaimana Satker terkait mengontrol keluar masuknya produk daerah. Tentu, harus ada peran dari Pemda, misalkan memberikan jasa pelayanan, jelasnya.
Dengan OPD yang baru, Hendra berharap, potensi-potensi itu bisa menjadi sumber pendapatan bagi daerah."Karena kita memiliki pasar ternak. Ini bisa dimaksimalkan. Pemda bisa masuk, karena fasilitas yang ada kan telah disediakan Pemda. Aturan inilah yang harus kita pelajari," imbuhnya. (lipo*3/kpr)
GoogleNews
.jpg)