Tembilahan, LIPO - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan kembali mengingatkan seluruh desa agar dalam pelaksanaan program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) menggunakan pola Manajemen Masjid.
Pernyataan tersebut disampaikan orang nomor satu di Negeri Seribu Parit ini dalam sambutannya saat meresmikan penggunaan hasil program DMIJ dan pembangunan jalan Ibu Kota Kecamatan (IKK) di salah satu kecamatan di Kabupaten Inhil, beberapa waktu lalu.
Ditegaskan Bupati Wardan, program DMIJ merupakan program prioritas, bahkan merupakan program unggulan yang menjadi perhatian serius Pemkab Inhil.
"Untuk DMIJ ini, alokasi dananya sekitar Rp 185 milyar yang dikucurkan setiap tahunnya. Setiap tahunnya pula, dana DMIJ juga ditingkatkan," katanya.
Peningkatan alokasi dana DMIJ, lanjut Bupati Wardan, didasarkan pada tipologi masing - masing desa yang terdiri dari 4 tipologi desa, yakni swadaya, swakarya, swasembada dan Desa maju.
"Namun, sekarang untuk desa bertipe swadaya dengan alokasi dana minimal Rp. 350 juta sudah tidak ada lagi. Sebab, Seluruh Kepala Desa yang ada di Inhil berlomba - lomba meningkatkan kualifikasi desa mereka. Sehingga, sekarang yang ada hanya Desa tipe swakarya dengan alokasi minimal Rp. 500 juta per desa per tahunnya," terangnya.
Untuk meningkatkan tipe desa, disebutkan Wardan, terdapat 18 kriteria dan 86 indikator yang harus dipenuhi, untuk kemudian menjadi dasar penilaian sebuah desa masuk ke dalam kategori Desa Maju.
Sementara itu, dari sisi pelaksanaan kegiatan, Wardan mengatakan, manajemen yang paling ideal dalam pelaksanaan program DMIJ adalah dengan pola manajemen keuangan mesjid.
"Manajemen layaknya manajemen mesjid yang diterapkan, tentunya demi mengedepankan transparansi dan akuntabilitas publik. Berguna untuk mengantisipasi alokasi dana DMIJ yang tidak tepat sasaran, serta juga berfungsi sebagai upaya mengefisienkan penggunaan anggaran," pungkasnya.
Terakhir, Wardan mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan melalui program DMIJ, secara umum dapat dikatakan baik dan berkualitas.
"Dari evaluasi kami, setiap kegiatan dari DMIJ, baik semua, dengan anggaran terbatas hasilnya berkualitas. Karena, disini partisipasi masyarakat juga dikedepankan," tutup Wardan. (Adv/Diskominfo/lipo*7)