Pemkab Inhil Bentuk Tim Terpadu Atasi Konflik Warga dan Harimau

Pemkab Inhil Bentuk Tim Terpadu Atasi Konflik Warga dan Harimau
Pemkab Inhil Bentuk Tim Terpadu /LIPO
TEMBILAHAN, LIPO - Untuk menyelesaikan konflik harimau dengan warga Sinar Danau Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dibentuklah Tim Terpadu yang terdiri dari Personel Polri, TNI, Pemda (BPBD), BBKSDA dan masyarakat tempatan.


Keputusan itu diambil dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Pjs Bupati H Rudyanto didampingi Kapolres AKBP Christian Rony, Kasdim 0314 Mayor Inf Suratno, Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Manejer SSL PT THIP, Forkopimcam Pelangiran dan masyarakat Sinar Danau Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang yang dipimpin Kepala Desanya, Abu Nawas, di aula Kantor PT THIP, Rabu (14/3/2018).


Pertemuan tersebut sengaja dirancang, untuk mencari solusi terkait konflik yang terjadi antara warga Sinar Danau Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang dengan hewan buas Harimau.


Konflik tersebut telah menyebabkan jatuh korban manusia dengan rincian 1 orang luka kena cakar harimau dan 2 orang meninggal dunia.


Menurut Kadus Simpang Kanan, Arief, kondisi psikologis warga sangat terganggu dan ketakutan. Masyarakat khawatir akan ada lagi serangan binatang buas itu, sehingga tidak bisa bekerja untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Apalagi, harimau tersebut masih terlihat di wilayah mereka.


Sebelumnya, Pjs Bupati menjelaskan, pertemuan ini adalah untuk mencari solusi terbaik dimana manusia bisa kembali beraktifitas dan hewan yang termasuk dalam kondisi kritis tersebut bisa diselamatkan dan dievakuasi.


Dalam kesempatan tersebut, Kepala BBKSDA, mengatakan perilaku harimau tersebut sudah diamati BKSD bersama WWF sejak tahun 2017.


Kegiatan observasi yang didukung penuh oleh Polres Inhil dan pihak terkait, termasuk mengamati perilaku khusus hewan yang diduga menjadi tersangka dan dinamai Bonita. Perilaku Bonita sudah menyimpang, berbeda dengan perilaku harimau pada umumnya.


Pelaksanan observasi dan evakuasi itu, saat ini sudah masuk pada tahap ketiga. Tahap pertama hanya dengan box trap dan umpan. Tahap kedua umpan sudah ditambah dengan obat bius yang dipasang pada umpan. Kedua tahap ini belum memberikan hasil yang signifikan.


Sedangkan pada tahap ketiga, tim dilengkapi dengan peluru tajam untuk melumpuhkan. Untuk itu, Kepala BBKSDA minta bantuan sniper dari Polri dan TNI dalam melakukan penembakan.


Diakhir pertemuan, disepakati bahwa Posko Siaga itu, yang dilengkapi dengan penembak jitu, akan langsung bekerja. Semoga dengan opsi ini, konflik manusia dengan harimau di Sinar Danau Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang bisa teratasi. (lipo*7)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index