TEMBILAHAN, LIPO - Sebanyak 5 desa dan 4 kelurahan di Kecamatan Tempuling mengikuti bazar sempena Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-39 tingkat Kecamatan Tempuling tahun 2018.
Pembukaan bazar yang ditandai dengan pemotongan pita ini, dilakukan oleh Sekda Inhil, Said Syarifuddin, Senin (17/9/2018).
Kepala Desa Harapan Jaya, Rasidi yang menjadi salah satu peserta bazar mengungkapkan, desanya sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, karena dapat menjadi salah satu wadah untuk menyampaikan informasi-informasi terkait Sumber Daya Manusia yang ada di desanya kepada khalayak ramai.
Apalagi memang, lanjutnya, pada MTQ kali ini Desa Harapan Jaya membawa tema, yaitu "Ganja" artinya Gerakan Palawija Harapan Jaya.
"Gerakan Palawija merupakan ajakan untuk menanam palawija," ujarnya.
Dijelaskan Rasidi, pada saat ini tanaman Palawija memberikan kontribusi dan alternatif yang lebih menguntungkan masyarakat.
"Jadi, Gerakan Palawija ini untuk menjawab bahwa harus ada ekonomi alternatif di desa, selain dari pada kegiatan rutinitas masyarakat petani kelapa lokal, kelapa sawit, karet dan sebagainya," terangnya.
Sementara itu, Sekda Inhil menyatakan sangat mengapresiasi kreatifitas masyarakat desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Tempuling.
"Masyarakat desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Tempuling cukup kreatif, ini dapat dilihat dari kerajinan kerajinan tangan, juga kulinernya, serta hasil olahan lainnya. Ini semua bisa dikembangkan guna memiliki nilai jual," imbuhnya.(lipo*7)
Pembukaan bazar yang ditandai dengan pemotongan pita ini, dilakukan oleh Sekda Inhil, Said Syarifuddin, Senin (17/9/2018).
Kepala Desa Harapan Jaya, Rasidi yang menjadi salah satu peserta bazar mengungkapkan, desanya sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, karena dapat menjadi salah satu wadah untuk menyampaikan informasi-informasi terkait Sumber Daya Manusia yang ada di desanya kepada khalayak ramai.
Apalagi memang, lanjutnya, pada MTQ kali ini Desa Harapan Jaya membawa tema, yaitu "Ganja" artinya Gerakan Palawija Harapan Jaya.
"Gerakan Palawija merupakan ajakan untuk menanam palawija," ujarnya.
Dijelaskan Rasidi, pada saat ini tanaman Palawija memberikan kontribusi dan alternatif yang lebih menguntungkan masyarakat.
"Jadi, Gerakan Palawija ini untuk menjawab bahwa harus ada ekonomi alternatif di desa, selain dari pada kegiatan rutinitas masyarakat petani kelapa lokal, kelapa sawit, karet dan sebagainya," terangnya.
Sementara itu, Sekda Inhil menyatakan sangat mengapresiasi kreatifitas masyarakat desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Tempuling.
"Masyarakat desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Tempuling cukup kreatif, ini dapat dilihat dari kerajinan kerajinan tangan, juga kulinernya, serta hasil olahan lainnya. Ini semua bisa dikembangkan guna memiliki nilai jual," imbuhnya.(lipo*7)
GoogleNews
.jpeg)
