LIPO - Langkah tegas yang diambil oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur (Jatim), Mia Amiati, mencopot jabatan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Madiun, Andi Irfan Syafruddin, layak diapresiasi. Demikian disampaikan Dosen Hukum Pidana Universitas Trisakti, Azmi Syahputra.
Azmi menilai keberanian Kajati Jatim, Mia Amiati, merupakan langkah nyata yang kongkrit, fokus pada tindakan tegas terhadap jaksa yang tidak berintegritas di jajarannya.
"Begitu ada bukti klarifikasi dan fakta hasil pemeriksaan urin bahwa Kepala Kejaksaan Negeri Madiun melakukan pungli dan positif narkoba langsung dicopot dari jabatannya," ulas Azmi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/06/23).
Azmi mengatakan, ini menjadi bukti bahwa pimpinan kejaksaan terus melakukan pengawasan, independen, profesional, objektif , keputusan yang terukur berdasarkan fakta dan bukti atas perbuatan pelaku.
"Ini kok penegak hukum tidak mau belajar dari kejadian yang pernah terjadi, tidak kapok-kapok, dimana kepala kejaksaan negeri Madiun yang baru 4 bulan jabatannya ini melakukan perbuatan yang menyalahgunakan jabatannya , melakukan hal yang bertentangan dan menciderai nilai luhur Tri Krama Adhyaksa kejaksaan dimana ia diduga melakukan pungli dan diperparah positif narkoba, sehingga atas perbuatannya tersebut diperlukan tindakan tegas, dimana perilakunya nyata telah berbuat curang termasuk melakukan tindak pidana," ucapnya.
Dikatakannya, pencopotan dan proses pidana tepat dilakukan maka terapkan delik tindak pidana korupsi pemerasan bagi pejabat kejaksaan ini, hal ini ditujukan tidak hanya sebagai efek jera, efek edukasi, melainkan juga bertujuan untuk menciptakan aparatur kejaksaan yang bersih serta terjaganya integrasi korp adhyaksa dari kejahatan pungli termasuk kejahatan narkotika. (*1)
