LIPO - Masyarakat di Pulau Bengkalis merasa panik akibat terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Biosolar yang sudah terjadi dalam beberapa hari ini. Hal ini membuat masyarakat memburu SPBU yang tersedia, namun ternyata stok masih kosong.
Kondisi ini kemudian diklarifikasi oleh
Susanto August Satria selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut yang menyebutkan karena ada kendala penyesuaian dengan jadwal Kapal Roro.
"Kalau yang di Bengkalis itu memang disebabkan pengiriman terhambat dikarenakan adanya penyesuaian jadwal Kapal Roro yang digunakan Mobil Tanki untuk berangkat ke Pulau Bengkalis," jelasnya, Rabu (5/7/2023).
Ia juga menjelaskan saat ini pengiriman ke Pulau Bengkalis terhambat dikarenakan adanya penyesuaian jadwal Kapal Roro yang digunakan Mobil Tanki untuk berangkat ke Pulau Bengkalis.
"Khusus pengiriman ke Pulau Bengkalis, Pertamina menggunakan dua moda transportasi yaitu darat dan air. Dimana pengiriman dilakukan dari Integrated Terminal Dumai menggunakan Mobil Tanki menuju Pelabuhan Pakning dan selanjutnya mobil tanki menumpang Kapal Roro hingga Pulau Bengkalis," terangnya.
Atas kejadian ini, ia mengatakan bahwa Pertamina akan segera mengatasi dengan meminta prioritas Kapal Roro yang digunakan untuk mobil tanki menyebrang dan menambah intensitas pengiriman BBM ke Bengkalis dari sebelumnya Pertalite 30 KL & Biosolar 15 KL per hari menjadi Pertalite 45 & Biosolar 20 KL per hari selama 1 minggu ke depan.
"Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholder setempat agar kedepan pendistribusian BBM dapat berjalan dengan baik dan lancar," tukasnya.
Susanto juga menegaskan bahwa stok BBM untuk Pulau Bengkalis sejauh ini masih aman, hanya terkendala dalam proses pengiriman yang harus menempuh jalur darat dan laut.(*16)
