LIPO - Jembatan Panglima Sampul atau Jembatan Sungai Perumbi ambruk pada Rabu 22 Mei 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.
Akibat ambruknya jembatan tersebut, akses warga Desa Alai menuju Tebing Tinggi dan sebaliknya terputus.
Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Hafizan Abas dikonfirmasi mengatakan bahwa jembatan itu sudah berdiri sejak tahun 2002 dan dialihkan kewenangannya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sekitar tahun 2017.
"Jembatan itu sudah dibangun sejak 2002. Kemudian sekitar tahun 2017 sudah dialihkan ke Pemprov Riau," katanya.
Menurutnya, jembatan itu direncanakan untuk dapat difungsikan selama 40 tahun. Namun, nyatanya jembatan itu ambruk pada usia 22 tahun, hal ini disebabkan karena banyaknya truk bermuatan over kapasitas melewati jembatan yang menjadi satu-satunya akses bagi daerah tersebut.
"Karena akses satu-satunya ke Tebing Tinggi itu, kan jadi over kapasitas. Truk-truk angkut sayur mayur, sembako, bahan bangunan lewat situ," jelasnya.
Menurutnya, tanda-tanda kerusakan pada jembatan sudah diwaspadai oleh masyarakat sejak 3 atau 4 tahun lalu. Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Meranti pun sudah menyampaikan kepada Pemprov yang memiliki kewenangan untuk melakukan perbaikan jembatan tersebut.
"Perlu diketahui, Pemda dan DPRD Meranti sudah pernah menyampaikan kepada Pemprov Riau, agar jembatan itu diperbaiki, diperkuat. Sekitar 3 atau 4 tahun lalu, sudah kita ajukan cuma sampai ambruk belum ada ditindaklanjuti," pungkasnya.
Untuk itu politisi PKB ini meminta pemerintah Riau segera memperbaiki jembatan tersebut.
"Kita minta pemrov Riau segera memperbaiki jembatan ini agar aktivitas bisa berjalan normal kembali. Saya juga minta pemkab Meranti bersinergi dengan provinsi agar serius mengurus masyarakat ini,"pintanya.
Untuk diketahui tambahnya jembatan yang dibangun tahun 2002 ini menelan anggaran sebesar 7 - 8 Miliar dengan nama jembatan ini "panglima sampul".(***)