Bimtek Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Daerah

Menulis Berbahasa Daerah Hasilkan Kreativitas Linguitik

Menulis Berbahasa Daerah Hasilkan Kreativitas Linguitik
Bimbingan Teknis Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di Bangkinang, Kabupaten Kampar, Senin, 4 Juni 2024/balaibahasariau

KAMPAR, LIPO - Menulis dalam bahasa daerah sering kali menghasilkan inovasi  dan kreativitas linguistik. Kegiatan ini juga bisa menumbuhkan rasa persatuan dan budaya bersama di antara orang-orang yang berbicara dalam bahasa yang sama.

Demikian dikatakan Olyrinson, cerpenis asal Riau dalam materinya di acara Bimbingan Teknis Pengajar Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di Bangkinang, Kabupaten Kampar, Selasa, 4 Juni 2024.  

Penulis cerpen Sebutir Peluru Dalam Buku ini juga menekankan bahwa menulis cerpen dalam bahasa daerah mampu meningkatkan aksesibilitas, yaitu memungkinkan khalayak yang lebih luas untuk terlibat dengan sastra, filsafat, teks agama, dan bentuk pengetahuan lainnya. 

“Selain mampu melestarikan bahasa daerah, menulis cerpen dengan bahasa daerah akan mampu mendorong lebih banyak orang untuk belajar membaca dan menulis dalam bahasa tersebut,” kata Oly, yang juga pernah diundang dalam iven dunia, yaitu Ubud Writers and Readers Festival  tahun 2012.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Toha Machsum, M.Ag., dalam paparan materinya mengatakan pelindungan bahasa daerah menjadi program priortas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada beberapa tahun terakhir. 

Program ini masuk dalam tiga program prioritas Badan Bahasa, yaitu pelindungan bahasa dan sastra, literasi kekebahasaan dan kesastraan, dan internasionalisasi bahasa Indonesia. 
“Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menjadikan Pelindungan Bahasa Daerah  dalam program prioritas nasional. Salah satu bentuk penerapan program tersebut adalah melakukan RBD di empat kabupaten dan kota di Provinsi Riau pada tahun 2024 ini,” kata Toha.
 

Festival Tunas Bahasa Ibu 
Keempat daerah yang menjadi sasaran pelaksaan RBD pada tahun ini, menurut Toha adalah Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kata Dumai, dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Untuk itu, Bimtek Pengajar Utama RBD menjadi bagian dari rangkaian kegiatan RBD

 Puncaknya adalah Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, dan tingkat nasional. Untuk tingkat kabupaten dan provinsi akan dilaksanakan pada tahun 2024. Sedangkangkan, untuk tingkat nasional akan diaadakan pada tahun 2025. 

“Bimtek Pengajar Utama adalah langkah awal agar peserta Bimtek bisa melakukan pengimbasan di sekolah kepada guru dan siswa. Sehingga, mereka yang mendapatkan mengimbasan, khususnya siswa akan dipilih untuk bisa ikut di acara FTBI tingkat kabupaten/kota,” jelas Toha. 
Di hadapan 60 orang peserta Bimtek, Toha juga mengimbau agar peserta Bimtek bisa dengan maksimal mengimbaskan 7 mata lomba yang akan dipertandingkan dalam acara FTBI. Tujuh mata lomba tersebut adalah bahasa Melayu Riau berbasis cerpen, puisi, aksara arab melayu, komedi tunggal, syair, mendongeng, dan pidato. Sebanyak tujuh mata lomba tersebut dijabarkan dengan rinci dalam setiap materi yang dipaparkan oleh narasumber dalam Bimtek Pengajar Utama RBD di Kabupaten Kampar yang berlangsung dari tanggal 4-7 Juni 2024. 


Mereka yang menjadi narasumber dalam acara Bimtek yang dihadari pengawas, kepala sekolah, dan guru dari SD dan SMP di Kabupaten Kampar, sebagai peserta adalah, Toha Machsum, Olyrinson, Amran Syarifuddin, Salman Azis, Zulrahman, dan Latif Hasyim. Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan modul sebagai panduan dalam pengimbasan di sekolah, sertifikat pola 40 jam, uang transpor, dan souvenir. 
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kampar, H Aidil, S.H., M.Si. Dalam matarinya, saat membuka acara, Aidil menyinggung tentang kekhawatirannya terhadap ancaman kepunahan bahasa daerah. Dirinya menyadari bahwa program revitalisasi adalah upaya memperlambat kepunahan bahasa daerah di Kab. Kampar. Untuk itu, dirinya mendukung prgram RBD yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Riau. “Saya bangga dan senang dengan dijadikannya Kabupaten Kampar sebagai bagian dalam program RBD pada tahun ini,” ungkap Aidil. (LIPO/rls)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Balai Bahasa Riau

Index

Berita Lainnya

Index