Gandeng Kanwil Kemenag Riau, Kemkominfo Gelar Webinar untuk Pelajar di Rokan Hilir

Gandeng Kanwil Kemenag Riau, Kemkominfo Gelar Webinar untuk Pelajar di Rokan Hilir
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, akan kembali menggelar webinar literasi digital /ist

ROKAN HILIR, LIPO – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kamis (19/9) siang, pukul 13.00 WIB.

Mengusung tema ”Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.

Mereka adalah Helpdesk CBT Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Syamsudin, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro, Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adhi Prasnowo, dan Yoga selaku moderator.

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera1909. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu (18/9).

Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, segala aktivitas di ruang digital akan meninggalkan jejak digital. Rekam jejak digital itu bersifat abadi dan sangat sulit untuk dihapus. Jejak digital akan tertinggal di server internet, dan setiap saat dapat dipanggil kembali.

Jejak digital yang tertinggal di internet, menurut Kemkominfo, dapat dicari dan dipanggil kembali untuk ditampilkan. Siapa pun bisa menemukan jejak digital kita, bahkan mengkopi dan memuat ulang untuk berbagai motif dan kepentingan.

”Awas, siapa pun dapat mencari dan memposting ulang apa saja yang pernah kita posting, termasuk komentar di media digital. Di tangan orang tidak bertanggung jawab, jejak digital itu bisa dimanfaatkan untuk menyerang atau menjatuhkan kita,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Kemkominfo menambahkan, jejak digital merupakan reputasi kita selama berada di dunia digital. Kini jejak digital tersebut juga banyak dimanfaatkan sebagai satu pertimbangan dalam proses seleksi atau rekrutmen penerimaan pegawai hingga proses penerimaan beasiswa.

”Jaga jejak digital kita tetap positif, dan hindari hal negatif di ruang digital agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain,” imbuh Kemkominfo.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Rokan Hilir, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Kominfo

Index

Berita Lainnya

Index