LIPO - Heboh anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2025 diprediksi mengalami defisit yang cukup signifikan.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Fraksi PKB DPRD Riau, Kasir, mengungkapkan bahwa dirinya belum mengetahui rincian mengenai defisit tersebut karena APBD murni 2025 belum dibahas secara resmi.
“APBD murni 2025 belum dibahas, jadi saya belum tahu seberapa besaran defisitnya. Tapi jika defisit itu digunakan untuk kepentingan masyarakat, saya rasa tidak ada masalah,” ujar Kasir saat diwawancarai. Kamis 7 November 2024.
Kasir menilai, penggunaan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan yang rusak, sangat penting bagi kepentingan masyarakat. Menurutnya, di beberapa daerah di Riau, termasuk Pekanbaru, banyak jalan rusak yang mengancam keselamatan warga. Bahkan, beberapa kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal atau luka-luka sering terjadi akibat kondisi jalan yang buruk.
“Di tahun 2024, banyak anggaran yang digunakan untuk memperbaiki infrastruktur. Salah satunya adalah jalan yang rusak, yang sering menyebabkan kecelakaan. Sebagai PJ gubernur, Pak SF Hariyanto tentu mengutamakan kepentingan masyarakat,” tambah Kasir.
Lebih lanjut, Kasir menyebutkan bahwa saat ini pembahasan mengenai pendapatan APBD 2025 belum dilakukan karena adanya masa reses anggota DPRD. Namun, ia menegaskan bahwa pembahasan tersebut akan dilakukan pada 18-30 November mendatang, yang mana di dalamnya akan diketahui besaran pendapatan dan belanja daerah.
“Kami akan maksimalkan pendapatan daerah dalam pembahasan nanti dengan PJ Gubernur. Jika tidak, maka bisa semakin menurun,” ujarnya.
Sebelumnya, isu defisit APBD 2025 telah beredar di kalangan DPRD Riau dan menjadi pembicaraan hangat. Berbagai informasi menyebutkan bahwa defisit APBD Riau 2025 dapat mencapai angka yang cukup fantastis. Meski demikian, pihak legislatif berharap agar pembahasan anggaran dapat dilakukan dengan transparan dan mempertimbangkan kepentingan masyarakat.(***)