LIPO - Seorang pengusaha asal Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, bernama Jeki, melaporkan seseorang bernama Teva Iris ke Polda Riau atas dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik.
Laporan tersebut diajukan pada 7 Maret 2025 dan ditujukan kepada Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.
Menurut kuasa hukumnya, Dr. Yalid, S.H., M.H, Teva Iris diduga menyebarkan informasi yang mencemarkan nama baik kliennya melalui video singkat dan pesan yang beredar di grup WhatsApp PDIP Pekanbaru. Salah satu tuduhan yang dilaporkan adalah klaim bahwa klien (Jeki.red) bekerja sebagai staf ahli Ketua DPRD Provinsi Riau dan meminta proyek Pokok Pikiran (Pokir) ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Klien saya adalah seorang pengusaha yang memiliki usaha sendiri, bukan staf ahli Ketua DPRD Provinsi Riau. Informasi yang disebarkan oleh Teva Iris tidak benar dan telah merugikan klien saya,”katanya.
Selain video tersebut, Dia juga menyebut bahwa Teva Iris menyebarkan berita dari media online MataXpost.com yang dianggap mencemarkan nama kliennya. Menurutnya, berita tersebut diterbitkan tanpa konfirmasi langsung kepada kliennya, sehingga berita itu dinilai sebagai opini yang menghakimi dari wartawan yang menulis.
“Kami akan segera mengajukan hak jawab dan melaporkan ke Dewan Pers jika hak jawab kami tidak direspons oleh media yang bersangkutan. Jika rekomendasi Dewan Pers tidak diindahkan, kami akan melaporkan redaksi media tersebut ke polisi,” tegasnya.
Dia menilai tindakan Teva Iris telah menyerang kehormatannya dan berpotensi melanggar Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Saya berharap pihak kepolisian dapat menegakkan hukum dan memberikan kepastian hukum atas kasus ini,” tutupnya.(***)
GoogleNews
.jpg)
