Dituding Jual Darah ke Pasien, Ini Bantahan PMI Pekanbaru
Rabu, 26 Oktober 2016 | 19:26:29 WIB
Aksi donor darah KKD di Pangkalan Kerinci/Ilustrasi/Ist
PEKANBARU, Lipo-Palang Merah Indonesia (PMI) Pekanbaru, Riau, membantah telah memperdagangkan darah bagi keluarga pasien yang membutuhkan, karena di sistem hanya ada donor pengganti.
"Kita tidak ada jual beli darah," kata Ketua PMI Pekanbaru M Noer saat dikonfirmasi adanya keluhan keluarga pasien membayar biaya tinggi untuk mendapatkan darah, Rabu (26/10).
M Noer menjelaskan, PMI menjalankan sistem distribusi darah sesuai dengan ketentuan pusat. Dimana keluarga yang membutuhkan hanya membayar kantong dan biaya pemeriksaan. Untuk mendapatkan darah setelah ada donor pengganti. "Biaya itu namanya pengganti kantong dan prosesing," katanya.
Karena itu, M Noer membantah, telah melakukan jual beli darah kepada masyarakat, sebagai mana yang dikeluhkan oleh salah satu keluarga pasien beberapa waktu ini.
Ia menilai itu kesalahan diluar sistem dimana ada oknum yang bermain. Kalaupun ada biaya yang terbit itu untuk administrasi dan penggantian kantong hingga proses pembersihan darah. "Darahnya bukan berbayar, kantongnya, itupun hanya Rp 360 ribu," ujar dia.
Biaya proses yang dimaksud M Noer disini yaitu dimulai ketika ada yang mendonorkan darah, melalui tahapan pemeriksaan awal yakni layak atau tidak untuk diambil. Selanjutnya setelah darah dinilai layak dimasukkan pada kantong dan kembali diuji secara khusus melalui mesin.
"Gunanya untuk mengecek penyakit berbahaya yang terdapat pada darah, seperti Hepatitis B dan D, HIV, kemudian narkoba," ungkap dia.
Setelah itu, sebut M Noer, baru masuk tahap prosesing, yakni memilah-milah darah dalam kantong dan siap disalurkan kepada yang membutuhkan. Kata dia, dalam proses penebusan darah di PMI, keluarga pasien wajib membawa dua orang donor pengganti.
"Memang kita wajibkan keluarga yang butuh darah sebelum ambil kantong darah di PMI harus membawa donor pengganti dua orang untuk menjamin ketersediaan atau stok darah," tegasnya.
Namun, bagi anggota keluarga yang tidak membawa anggota keluarga bisa diganti di lain waktu. "Mungkin disitulah munculnya pencaloan darah," ucapnya menganalisa.
Meski demikian, PMI mengaku terus menyosialisasikan ke masyarakat dan organisasi-organisasi untuk berpartisipasi menyumbangkan darah. Karena dengan demikian saat dibutuhkan, darah selalu ada.
Sebelumnya diberitakan, salah satu warga Pekanbaru yang tidak bersedia disebutkan namanya mengeluhkan dikenakan biaya oleh PMI Pekanbaru sebesar Rp 720 ribu saat hendak membutuhkan darah untuk transfusi darah. (Lipo*2)