PEKANBARU, LIPO-Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Riau melalui Tim Pemenangan Pemilu dan Pilkada Wilayah telah menetapkan lima kader untuk bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah Proivinsi Riau tahun 2018 mendatang.
Kelimanya, yakni Ketua DPW PKS Riau, Hendry Munief, anggota DPR RI, Choirul Anwar, mantan anggota DPD RI, Muhammad Gazali, Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, dan mantan calon Walikota Dumai, Dr Ikhsan, ditetapkan setelah melalui mekanisme Pemilihan Umum Internal para kader PKS se-Riau, beberapa waktu lalu.
"Secara internal kita sudah ada PUI, Pemilihan Umum Internal. Itu sudah muncul lima nama, dan itu sudah ditetapkan oleh DPP (DPP PKS,red) untuk dicoba dijual ke masyarakat, ditawarkan dan disosialisasikan," ungkap Bendahara Umum DPW PKS Riau, Makarius Anwar, saat ditemui di Gedung DPRD Riau, Rabu (14/6).
"Ada lima nama, (yaitu) Pak Hendry Munief Ketua DPW (DPW PKS Riau,red), Pak Choirul Anwar anggota DPR RI, Pak Ustad (Muhammad) Gazali mantan anggota DPD, Pak Dr Ikhsan, dan Pak Ayat Cahyadi," sambung Markarius.
Lebih lanjut, anggota Komisi D DPRD Riau itu menyebut kalau lima kader PKS tersebut telah diinstruksikan untuk melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat. Hal ini berguna untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas kader tersebut, guna menyongsong pesta demokrasi tersebut.
"Lima nama ini telah diinstruksikan DPP. DPP telah turun ke sini, diinstruksikan untuk mereka sosialisasi dulu," lanjut Makarius.
Tahapan berikutnya, kata Markarius, PKS akan melakukan survei terhadap kelima kader tersebut. Nantinya, dari kelima kader akan dikerucutkan menjadi satu nama. Satu nama inilah yang akan dibawa komunikasi dengan bakal calon dari luar PKS.
"Sekitar bulan Juli (2017) akhir, kita akan adakan survei. Survei juga akan melihat posisi kita, kira-kira seperti apa. Dari 5 nama ini akan dikerucutkan menjadi satu nama, dan satu nama inilah yang kita bawa ke komunikasi dengan calon dari eksternal," papar Makarius.
Sementara, saat disinggung soal calon eksternal, Markarius mengatakan ada lebih 10 kandidat yang mencoba merapat ke PKS. Dari tokoh-tokoh itu, Markarius mengatakan baru lima orang yang melakukan komunikasi yang intens.
Lima orang tersebut, kata Makarius, semuanya menyatakan ingin menjadi calon Gubernur. Untuk itu, PKS mencoba untuk mendorong kadernya untuk bisa mendampingi salah satu dari calon eksternal.
"Maka kita menawarkan, dari ini kira-kira mereka mana yang berkenan untuk mengajak kader PKS sebagai wakilnya. Dan itu mungkin menjadi prioritas kita (PKS,red)," imbuh Makarius.
"(Lima orang tersebut) Di antaranya ada incumbent, Pak Gubernur (Arsyadjuliandi Rachman,red), Pak Harris (Bupati Pelalawan,red), Pak Syamsuar (Bupati Siak,red), Pak Eddy Tanjung (Ketua DPD Gerindra Riau sekaligus anggota DPR RI,red), Pak Lukman Edy (anggota DPR RI,red). Ada beberapa lagi lah yang lain," lanjutnya.
Selain itu, Makarius juga menegaskan kalau mesin PKS akan digerakkan untuk memunculkan nama dari kader partai yang akan bertarung dalam Pilkada Riau. Apalagi, sebutnya, kader-kader PKS telah teruji mampu memenangkan calon yang diusung dalam suatu Pilkada.(lipo*3/net)
Kelimanya, yakni Ketua DPW PKS Riau, Hendry Munief, anggota DPR RI, Choirul Anwar, mantan anggota DPD RI, Muhammad Gazali, Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, dan mantan calon Walikota Dumai, Dr Ikhsan, ditetapkan setelah melalui mekanisme Pemilihan Umum Internal para kader PKS se-Riau, beberapa waktu lalu.
"Secara internal kita sudah ada PUI, Pemilihan Umum Internal. Itu sudah muncul lima nama, dan itu sudah ditetapkan oleh DPP (DPP PKS,red) untuk dicoba dijual ke masyarakat, ditawarkan dan disosialisasikan," ungkap Bendahara Umum DPW PKS Riau, Makarius Anwar, saat ditemui di Gedung DPRD Riau, Rabu (14/6).
"Ada lima nama, (yaitu) Pak Hendry Munief Ketua DPW (DPW PKS Riau,red), Pak Choirul Anwar anggota DPR RI, Pak Ustad (Muhammad) Gazali mantan anggota DPD, Pak Dr Ikhsan, dan Pak Ayat Cahyadi," sambung Markarius.
Lebih lanjut, anggota Komisi D DPRD Riau itu menyebut kalau lima kader PKS tersebut telah diinstruksikan untuk melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat. Hal ini berguna untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas kader tersebut, guna menyongsong pesta demokrasi tersebut.
"Lima nama ini telah diinstruksikan DPP. DPP telah turun ke sini, diinstruksikan untuk mereka sosialisasi dulu," lanjut Makarius.
Tahapan berikutnya, kata Markarius, PKS akan melakukan survei terhadap kelima kader tersebut. Nantinya, dari kelima kader akan dikerucutkan menjadi satu nama. Satu nama inilah yang akan dibawa komunikasi dengan bakal calon dari luar PKS.
"Sekitar bulan Juli (2017) akhir, kita akan adakan survei. Survei juga akan melihat posisi kita, kira-kira seperti apa. Dari 5 nama ini akan dikerucutkan menjadi satu nama, dan satu nama inilah yang kita bawa ke komunikasi dengan calon dari eksternal," papar Makarius.
Sementara, saat disinggung soal calon eksternal, Markarius mengatakan ada lebih 10 kandidat yang mencoba merapat ke PKS. Dari tokoh-tokoh itu, Markarius mengatakan baru lima orang yang melakukan komunikasi yang intens.
Lima orang tersebut, kata Makarius, semuanya menyatakan ingin menjadi calon Gubernur. Untuk itu, PKS mencoba untuk mendorong kadernya untuk bisa mendampingi salah satu dari calon eksternal.
"Maka kita menawarkan, dari ini kira-kira mereka mana yang berkenan untuk mengajak kader PKS sebagai wakilnya. Dan itu mungkin menjadi prioritas kita (PKS,red)," imbuh Makarius.
"(Lima orang tersebut) Di antaranya ada incumbent, Pak Gubernur (Arsyadjuliandi Rachman,red), Pak Harris (Bupati Pelalawan,red), Pak Syamsuar (Bupati Siak,red), Pak Eddy Tanjung (Ketua DPD Gerindra Riau sekaligus anggota DPR RI,red), Pak Lukman Edy (anggota DPR RI,red). Ada beberapa lagi lah yang lain," lanjutnya.
Selain itu, Makarius juga menegaskan kalau mesin PKS akan digerakkan untuk memunculkan nama dari kader partai yang akan bertarung dalam Pilkada Riau. Apalagi, sebutnya, kader-kader PKS telah teruji mampu memenangkan calon yang diusung dalam suatu Pilkada.(lipo*3/net)