DPP Golkar Akui Elektabilitas Andi Rachman Jauh Dibawah, Kader Lain Berpeluang Menyalip

Selasa, 05 September 2017 | 15:56:01 WIB
Arsyadjuliandi Rachman, Gubernur Riau/net
JAKARTA, LIPO - Sudirman Almon, Anggota Tim Pemenangan Pilkada Wilayah Sumatera-Jawa DPP Partai Golkar, mengeluarkan penyataan yang cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, dukungan yang di keluarkan untuk Arsyadjuliandi Rachman untuk maju di pilkada Gubri 2018 yang sebelumnya diberitakan oleh media, seakan-akan belum final, dan masih terbuka untuk kader Golkar yang lain untuk mendapatkan tiket.

Tokoh politik di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), seperti dilansir politikriau.com (05/09)mengungkapkan, memang beban berat bagi DPP Golkar dalam memutuskan Arsyadjuliandi Rachman sebagai "jagoan" Golkar untuk bertarung pada Pilkada Serentak 2018 yang akan digelar bulan Juni mendatang dikarenakan hasil survey menunjukan elektabilatas yang mesih rendah.

"Memang sudah diputuskan penetapan Pak Andi Rachman sebagai Cagubri Partai Golkar dalam rapat terbatas kemarin, namun perlu digarisbawahi, pada rapat semalam Pak Nurdin Halid selaku Ketua Tim Pilkada Pusat hanya membacakan keputusan, bukan membahas. Karena, khusus untuk Riau dan Sumatera Utara, penetapan itu sudah dibahas di tingkat pimpinan tertinggi partai. Jadi mengenai pertimbangan, pimpinan lah yang tahu," terang Sudirman Almon.

Menanggapi kekecewan kader-kader Golkar yang ada di Riau, terutama kubu pendukung HM Harris dan Syamsuar, dapat dimaklumi dan memang perlu diapresiasi untuk menjadi bahan pertimbangan ke depan.

"Karena, memang dari beberapa survei dua lembaga independen yang kami percayai, tingkat elektabilitas incumbent berada jauh dibawah. Tapi begitupun, sampaikan salam kami kepada kader-kader yang telah berjuang untuk Golkar, agar terus bersemangat. Sesuai kalimat Pak Nurdin, keputusan ini bukan lah akhir, karena kami mesti mengawal sampai pada tingkat keputusan untuk pendaftaran di KPU," urai Sudirman Almon.

Dicontohkannya pula seperti keputusan DPP Golkar untuk Pilkada di Jawa Barat (Jabar). Sebelumnya, DPP Golkar telah memutuskan Dedi Mulyadi. Ternyata, dalam perkembangan, ada kader Golkar lain yang justru lebih bagus tingkat penerimaan masyarakat. Maka, Dedi Mulyadi digantikan oleh kader potensial itu.(lipo*1)



Sumber: politikriau.net

Terkini