Riau Akan Menjadi Contoh Pilkada 2018 Dari 171 Daerah

Senin, 02 Oktober 2017 | 08:32:42 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arif Budiman/net
Pekanbaru, LIPO-Pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang di targetkan Riau akan menjadi contoh bagi 171 daerah lainnya, yang juga mejalankan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arif Budiman, saat menghadiri peluncuran tahalan Pilkada Riau, di Hotel Labersa, Kampar, Sabtu (30/9) malam. Menurut Arif, Riau telah menunjukkan keseriusan mengikuti Pilkada 2018 dengan peluncuran maskot, logo dan tagline Pilgubri.

"Riau terakhir pada pelaksanaan Pilkada capaian pemilih mencapai 65 persen, diharapkan Riau tahun depan menjadi contoh capaian target dari pusat tingkat pemilih mencapai 77 persen. Tentunya dengan tahapan sosialisasi yang di mulai dari sekarang. Apalagi dengan sosialisai nuansa melayu, Berpantun (Bersih adil dan santun)," ujar Arif Budiman.

Dijelaskan Arif, proses pemilihan Gubernur tahun 2018 mendatang akan menjadi catatan sejarah penting bagi 171 daerah yang melaksanakan Pilkada. Kompetisi akan berlangsung sangat ketat, banyak hal yang akan ditaruhkan pemilih. Apalagi bagi para kontestan Pilkada dan partai.

"Jumlah pemilih secara nasional pada Pilpres 2014  sebanyak 192 juta pemilih.. Dan 70 persen secara nasional akan diperebutkan pada tahun 2018 melalui Pilkada. Siapa yang memenangkan hati pemilih 2018 akan punya dampak 2019. Karena jarak Pilpres dan Pileg tidak lebih dari 10 bulan tentu kompetisi akan semakin ketat," ungkapnya.

"Mudah-mudahan Pilgub Riau akan menjadi intensif peningkatan partisipasi di Pileg dan Pilpres 2019. Karena apa yang kita kerjakan di 2018 akan berpengaruh pada 2019. Pada 2019 nanti masyarakat hanya akan memiliki satu kali kesempayan memilih calon legistlatif dan Presiden yanh akan dilaksanakan secara serentak," tambah Arif.

Pelaksanaan Pilkada 2018 nanti, hanya ada dua hal yanh sangat penting harus dijalankam semua pihak. Baik bagi penyelenggara, peserta Pilkada, pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota. Yakni transparansi dan integritas.

"Tranparansi dalam segala hal KPU harus transparansi, soal anggaran, data pemilih, pemungutan suara, penghitungan suara harus transparansi. Karena kalau transfaran maka publik akan percaya. Selanjutnya integritas, penyelenggara pemilu harus punya integritas yang baik, betul-betul tegakkan regulasinya. Insya Allah penyelenggaraan akan baik," tegasnya.


Sementara itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, berharap apa yang disampaikan oleh ketua KPU RI, bisa dijalankan dengan baik oleh KPU Riau dalam menyelenggarakan Pilkada di Riau, dengan transparan dan berintegritas.  Dengan demikian akan meningkat pemilih di Riau.

"Jadi dengan penyelenggaraan yang transparan dan berintegritas, kalau itu Insya Allah kita lakukan pemilih akan lebih banyak. Dan kita di Provinsi Riau berharap berjalan dengan baik di dua tempat Provinsi dan Pilkada di Indragiri Hilir," jelas Gubri.

"Dengan pilkada 2018 ini akan lebih ramai lagi, apalagi berdekatan dengan Pileg dan Pilpres. Dan partai politik pun akan ikut turun sekalian mereka ujicoba saya rasa akan lebih ramai lagi," tambahnya.

Untuk Pilkada tahun 2018 mendatang, kata Andi Rahman biasa ia disapa, Pemprov Riau telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp325 Miliar bagi KPU Riau. Dan anggaran tersebut telah di berikan secara bertahap mulai tahun 2017 ini.

"Sesuai dengan aturan Pemprov Riau telah melakukan NPHD dengan KPU Riau. Anggaran sebesar Rp324 milir diberikan secara tiga kali penganggaran, Rp25 di APBD 2017 dan Rp50 di perubahan. Dan sisanya pada tahun 2018 sebesar Rp249 miliar sudah masuk di APBD. Itu selain KPU, juga bagi Bawaslu dan pengamanan pilgubri," ungkap Andi Rahman.(lipo*3/net)

Terkini