Pekanbaru, LIPO - Kepala UPTD Pelabuhan Sungai Duku, Joniansyah menyebutkan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mengadakan penambahan armada angkutan laut untuk musim lebaran 2018.
"Kita belum adakan penambahan armada. Entah kalau mendekati hari H," ucap Joniansyah, Selasa.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa hal ini lantaran tren mudik masyarakat dengan menggunakan transportasi air tersebut terus menurun tiap tahunnya.
Musim mudik 2018 sepertinya akan terus menurun. Pasalnya sampai H-10 sejumlah agen maupun loket penjualan tiket kapal masih mengeluh akibat sepinya animo masyarakat.
Dalam penuturannya, Joniansyah menyebutkan bahwa jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya aktivitas pelabuhan sudah mulai menunjukkan peningkatan semenjak H-10 Idul Fitri. Namun sampai saat ini hal tersebut sangat berbeda dimana penjualan tiket kapal masih saja sepi.
Kendati demikian ia memprediksi bahwa setidaknya akan ada peningkatan pada H-7 Lebaran.
"Kalaupun ada, palingan sudah dekat hari H, semisal H-7 atau H-3," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 5 kapal yang beroperasi di Pelabuhan Sungai Duku. Diantaranya 3 kapal cepat tujuan Selat Panjang, 1 kapal Jelatik tujuan Selat Panjang, ditambah 1 kapal tujuan Siak.
Menurut dia, jumlah armada tersebut sudah mencukupi untuk menampung jumlah masyarakat yang akan melakukan mudik nantinya.
Ia mengatakan masyarakat saat ini cenderung memilih jalur darat untuk mencapai daerah mudik. Semisal Selat Panjang yang jika ditempuh dengan jalur darat maka masyarakat harus melakukan perjalanan ke Buton untuk kemudian dilanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal "speedboat".
"Itu tergantung masyarakatnya. Kita hanya sebagai penyedia jasa perjalanan," imbuhnya.
Salah seorang "counter tiket" kapal, Yeni menyebutkan bahwa sampai saat ini animo masyarakat masih sangat rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama. Jika pada tahun lalu pembelian tiket sudah mulai terlihat pada H-14 atau setidaknya H-10 penjualan tiketnya sudah mencapai 45 hingga 50 persen. Namun sampai saat ini ia mengaku pembelian maupun "booking" tiket masih sangat minim.(lipo*/ant)
"Kita belum adakan penambahan armada. Entah kalau mendekati hari H," ucap Joniansyah, Selasa.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa hal ini lantaran tren mudik masyarakat dengan menggunakan transportasi air tersebut terus menurun tiap tahunnya.
Musim mudik 2018 sepertinya akan terus menurun. Pasalnya sampai H-10 sejumlah agen maupun loket penjualan tiket kapal masih mengeluh akibat sepinya animo masyarakat.
Dalam penuturannya, Joniansyah menyebutkan bahwa jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya aktivitas pelabuhan sudah mulai menunjukkan peningkatan semenjak H-10 Idul Fitri. Namun sampai saat ini hal tersebut sangat berbeda dimana penjualan tiket kapal masih saja sepi.
Kendati demikian ia memprediksi bahwa setidaknya akan ada peningkatan pada H-7 Lebaran.
"Kalaupun ada, palingan sudah dekat hari H, semisal H-7 atau H-3," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 5 kapal yang beroperasi di Pelabuhan Sungai Duku. Diantaranya 3 kapal cepat tujuan Selat Panjang, 1 kapal Jelatik tujuan Selat Panjang, ditambah 1 kapal tujuan Siak.
Menurut dia, jumlah armada tersebut sudah mencukupi untuk menampung jumlah masyarakat yang akan melakukan mudik nantinya.
Ia mengatakan masyarakat saat ini cenderung memilih jalur darat untuk mencapai daerah mudik. Semisal Selat Panjang yang jika ditempuh dengan jalur darat maka masyarakat harus melakukan perjalanan ke Buton untuk kemudian dilanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal "speedboat".
"Itu tergantung masyarakatnya. Kita hanya sebagai penyedia jasa perjalanan," imbuhnya.
Salah seorang "counter tiket" kapal, Yeni menyebutkan bahwa sampai saat ini animo masyarakat masih sangat rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama. Jika pada tahun lalu pembelian tiket sudah mulai terlihat pada H-14 atau setidaknya H-10 penjualan tiketnya sudah mencapai 45 hingga 50 persen. Namun sampai saat ini ia mengaku pembelian maupun "booking" tiket masih sangat minim.(lipo*/ant)