PEKANBARU, LIPO - Siapa yang tak kenal Giring Ganesha. Ia dikenal dikalangan pencinta musik tanah air sebagai vokalis band Nidji. Karirnya meroket berkat tembang-tembangnya langsung Hits dan merajai tangga lagu Indonesia.
Tak terdengar di panggung musik, nama Giring muncul di pangggung politik. Pelantun tembang "Laskar Pelangi" kini aktif di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Keputusan bergabung dengan PSI diambilnya setelah Ia menyatakan keluar dari Group Band yang telah membesarkan namanya Pada 31 Desember 2017
Dikutip dari Viva, pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, ia maju menjadi salah satu calon anggota legislatif (caleg) Daerah Pemilihan I Jawa Barat yang meliputi Bandung dan Cimahi. Keterkenalannya sebagai vokalis, membuat masyarakat banyak yang menjatuhkan pilihannya ke pria berambut kribo tersebut.
Sebenarnya, ayah tiga anak ini meraup suara yang cukup signifikan di dapilnya tersebut. Tapi sayang, syarat parliamentary threshold (PT) untuk partai politik bisa masuk ke DPR, tidak bisa terpenuhi oleh PSI. Maka dengan begitu, caleg-caleg yang sebenarnya suara yang mereka peroleh bisa mengantarkan duduk di parlemen pusat itu, harus ikut hangus. Giring termasuk diantaranya.
Hingga saat ini Giring terus aktif di partai. Ia juga dipercaya sebagai Presiden Indonesia Esports Premier League (IESPL). Tapi belakangan, dalam dunia politik namanya kembali mencuat. Di kota-kota besar memajang fotonya dengan kata-kata sebagai calon presiden tahun 2024, termasuk di Bali dan kota Pekanbaru, Riau.
Ternyata, Giring ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PSI oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie, untuk menjalankan roda kepemimpinan partai itu selama beberapa waktu ke depan.
Keputusan Grace mengangkat Giring sebagai Plt Ketum dikarenakan, Grace mendapatan beasiswa berkuliah di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore (NUS).
"Saya dapat beasiswa di LN, NUS Singapura," kata Grace. (*1)