LIPO - Sejumlah spanduk dari BEM UR menyinggung kinerja Gubernur Riau, Syamsuar, bertebaran di sejumlah titik Kota Pekanbaru. Dari sejumlah spanduk tersebut, BEM UR terkesan kecewa kepemimpinan yang memasuki tiga tahun. Mereka menilai program yang dijanjikan Syamsuar saat kampanye belum dirasakan masyarakat Riau.
Mulai dari pembangunan infrastruktur, hingga kebutuhan dasar masyarakat masih menjadi persoalan mendasar masyarakat Riau saat ini.
Spanduk ketidakpuasan mahasiswa ini terpasang di Kantor gubernur Riau, Fly over Mall SKA, Fly over Jalan Nangka-Sudirman, JPO Tabek Gadang, dan JPO dekat Kantor DPRD Provinsi Riau.
"3 tahun Syamsuar-Edy apa kabar Riau hari ini".
"Gubri tak memuaskan pandemi jadi alasan".
"Rakyat Riau butuh bukti".
"Gubri minim aksi".
"Pembangunan tak merata Gubri diam2 saja," Demikian ditulis pada sejumlah spanduk tersebut.
Khoirul Basar, Menteri Sosial Politik BEM Unri mengatakan, 20 Februari 2019, Syamsuar dan Edy Nasution resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau. 20 Februari 2022 tepat 3 tahun masa kerja mereka, namun Riau belum sesuai dengan ekspektasi masyarakat Riau. Tidak sesuai dengan janji manis masa kampanye.
"Setelah kami menelaah, serta melaksanakan survei ke lapangan, tenyata ada banyak hal yang tidak baik-baik saja. Namun lagi-lagi pandemi menjadi alasan. Dan hari ini, Bapak Gubri juga menutup ruang-ruang audiensi untuk masyarakat menyampaikan aspirasi. Maka kami BEM Unri hadir sebagai jantung Masyarakat Riau memberikan warning bagi Gubri agar lebih serius dan konsisten dalam membangun Riau lebih baik," ujarnya kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).
Sementara itu, Kaharuddin HSN DM Presiden Mahasiswa BEM Unri juga menyampaikan bahwa hari ini mahasiswa Universitas Riau hadir sebagai penyeimbang berlangsungnya Pemerintahan Provinsi Riau untuk memperingati 3 tahun kepemimpinan Syamsuar-Edy yang dipenuhi dengan pekerjaan rumah (PR) dan janji-janji kampanye yang belum terpenuhi, sebagaimana visi nya adalah Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia (Riau Bersatu).
"2 tahun adalah waktu yang tersisa untuk menjawab semua pekerjaan rumah dari Pemprov Riau seperti angka kemiskinan yang masih tinggi, rentannya pejabat daerah terjerat kasus korupsi, dan pembangunan infrastruktur yang belum merata," Pungkasnya. (*1/ckp)