Anggota Dewan Riau & Plt Dirut RSUD AA Terus Bersitegang, Tuding RS Sengaja Covid Kan Pasien

Senin, 07 Maret 2022 | 12:18:45 WIB
Ilustrasi/int
LIPO - Perdebatan antara Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Wan Fajriatul, dengan  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau Sugianto, terus berlanjut. 

Sugianto menyebut ada indikasi kuat pasien yang masuk ke RSUD AA sengaja dipositifkan covid-19. Dari penelusurannya, beberapa temuan perihal tersebut Ia sampikan kepada liputanoke.com, pada Senin (07/03/22). 

"Pasien usus buntu di covidkan, pasien ketabrak motor kakinya patah di covidkan, pasien paru-parudi covid kan, pasen yg suaminya motong kayu tumpang kena istrinya di covidkan," Sebut Sugianto. 

Sugianto mengatakan, seharusnya Plt.Dirut RSUD AA mengetahui kondisi di dalam Rumah Sakit. Sebab, Segianto mengaku selama dua hari belakangan terus mengamati. 

"Jangan bilang SOP-SOP di ruangan dan bermanis-manis di rumah, kasus ini saya lihat sendiri dalam dua hari ini termasuk ibu Janikem yang diabetes di covidkan sampai meninggal," Terang Sugianto. 

Sugianto pun mengungkapkan, merasa kwatir dengan kondisi RSUD AA dibawah kepemimpinan Wan Fajriatul saat ini. 

"Kalau rumah sakit di pimpin orang seperti ini bisa rusak dunia kesehatan apalagi rakyat Riau yang sakit dijadikan proyek semata," Ketusnya. 

Sugianto meminta kepada Gubernur Riau kondisi ini harus menjadi perhatian. Jangan sampai RSUD AA dipimpin orang yang tidak profesional. 

"Kalau dia calon kuat Dirut RSUD AA, Gubernur harus pertimbangkan lagi," ujar Sugianto.

Kisruh antara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau dengan Plt.Dirut RSUD AA bermula ketika Sugianto merawat keluarganya yang mengidap diabet. 

Niat dan usaha Sugianto untuk menyelamatkan keluarganya akhirnya pupus saat dirinya memperoleh kabar keluarganya akhirnya meninggal dunia yang juga dinyatakan positif-19 oleh pihak rumah sakit. 

Sugianto pun sangat kecewa atas pelayanan rumah sakit. Kekecewaan Sugianto memuncak disaat jenazah keluarganya merasa ditelantarkan pihak rumah sakit. 

Segianto kemudian menghubugi Plt.Dirut RSUD AA, Wan Fajriatul. Sugianto melakukan protes atas pelayanan rumah sakit yang diangapnya tidak profesional. 

Sugianto menceritakan, sebelum masuk ke RSUD AA kakaknya mengidap diabetes sempat di rawat di RS Awal Bros Pekanbaru. Lalu Sugianto membawa kakaknya ke RSUD AA untuk niat menjalani operasi amputasi. Namun Sugianto semakin gundah disaat pihak RSUD AA menyatakan kakaknya Positif Covid-19. Karena alasan covid-19, kakak Sugianto belum bisa dioperasi. 

Pada Ahad (06/03/2022), kakaknya pun menghembuskan napas yang terakhir. Hingga pukul 12.30 WIB, disebutkan Sugianto, jenazah kakaknya tak kunjung ditangani dengan protokol Covid-19.

"Alasanya RSUD tak petugas, dan alasan macam-macam lagi," Jelas Sugianto kepada liputanoke.com, Ahad (06/03/22). 

Kemudian Sugianto mencoba menghubungi Plt. Direktur RSUD AA, Wan Fajriatul dengan harapan bisa mendapatkan pelayanan yang layak. Namun kata Sugianto, Dirinya makin kecewa karena Plt malah marah saat menyampaikan protes terkait pelayanan terhadap keluarganya. 

"Saya coba hubungi Dirut, malah saya yang dimarahinya," Kata Sugianto sambil menyebut Plt Dirut tidak profesional. 

Lalu Sugianto membayangkan, sekelas dirinya saja sebagai anggota DPRD Riau mendapatkan pelayanan seperti itu, bagaimana dengan masayarakat biasa. 

"Saya digituin (pelayanan tak layak), bagaimana masyarakat biasa," Jelasnya. 

Padahal kata Sugianto, anggaran sangat besar digelontorkan untuk RSUD AA, dengan harapan bisa memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat. 

"Kita minta itu RSUD AA diaudit. Curiga saya, terutama dana covid nya, jangan-jangan disalahgunakan," Pungkas Sugianto. 

Sugianto mengatakan, dirinya semakin curiga. Jangan-jangan informasi yang sebelumnya berkembang luas sengaja meng-covid kan benar adanya. 

"Jangan jangan jadi ladang untuk mengambil untung mereka ini, saya kan sudah rasakan sendiri ini. Bagaimana RSUD melayani masyarakat. Ini porsedur yang salah menurut saya," Tutur Sugianto.

"Sudah ribut baru ditangani. Jangankan saat sakit, matipun diperlakukan seperti itu," Kata Sugianto melajutkan. 

Sementara itu, Plt. Direktur RSUD AA, Wan Fajriatul, saat dihubungi perihal protes keras yang disampaikan Anggota Dewan Provinsi Riau tersebut membantah. Apa yang disampaikan Sugianto tidak sesuai fakta di lapangan. 

Wan Fajriatul dalam keterangannya, bahwa apa yang ditudingkan Sugianto tidak benar. 

"Tudingan yang diberitakan tidak sesuai dengan kenyataan," Kata Wan Fajriatul kepada liputanoke.com. 

Wan Fajriatul pun sudah memberikan penjelasan kronologis, mulai dari pasien masuk rumah sakit hingga pasien dibawa pulang oleh pihak keluarga Sugianto.

Klarifikasi lengkap dari Plt.Dirut RSUD AA dapat dibaca pada berita sebelumnya dengan judul "Legislator Kecam Pelayanan RSUD AA, Plt Dirut: Bicara dengan Bahasa Kasar, Telepon Saya Matikan".

Terkait tudingan Sugianto yang menyebut pihak rimas sakit sengaja di covid kan, Wan Fajriatul engan menanggapi saat dimintai klarifikasi. 

"Tak perlu ditanggapi oleh kami," Pungkasnya singkat. (*3) 

Terkini