LIPO - Ketua DPD Asita Riau, Dede Firmansyah, menanggapi pernyataan Julfiyanto yang menyebut MUSDALUB yang dilakukan di salah satu hotel di Pekanbaru tidak sah. Pernyataan tersebut dimuat dibeberapa media online.
Bagi Dede posisi kepengurusan ASITA Riau di bawah kepemimpinan Julfianto sudah berakhir, setelah tidak lagi mengakui Ketua Umum Nunung Rusmiati dan memilih berpihak kepada Artha Hanif.
Apalagi MUSDALUB DPD ASITA Riau pada Selasa (29/3/2022) lalu, langsung dihadiri Nunung Rusmiati.
"Perlu saya jelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya. Pada 18 Agustus 2020 lalu, berlangsung MUSDA ASITA Riau dan Julfiyanto terpilih menjadi ketua. Sejalan dengan waktu 2021, muncul sempalan ASITA di tingkat Nasional di bawah komando Almarhum Ben Sukma, muncullah sempalan yg di ketuai oleh Artha Hanif, dan mereka membentuk DPD ASITA baru di lima Provinsi dari 33 DPD se Indonesia," sebut Dede, Rabu (30/3/2022).
DPD ASITA yang berpihak pada Ketua Artha Hanif yaitu wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim), Riau, Bali, dan Kalimantan Timur (Kaltim).
"Belakangan Provinsi Bali, atas prakarsa yang didukung pemerintah daerah, mereka berhasil dipersatukan kembali. Sehingga DPD yang tinggal di kelompok ini hanya tinggal empat Provinsi termasuk Riau.
Dede menyebut, mereka berhasil mempengaruhi Ketua Julfiyanto DPD ASITA Riau, untuk "lompat pagar".
"Padahal saat itu Julfiyanto terpilih kemudian dikukuhkan oleh ibu Nunung," Jelas Dede.
Selanjutnya kata Dede, akibat pandemi COVID-19 kehidupan masyarakat terpuruk, maka dalam RAKERNAS ASITA di Sumatera Barat, kegiatan ASITA ditambah dengan kegiatan sosial masyarakat. Jadi akibat dari bertambahnya kegiatan sosial.
"Jadi akibat dari bertambahnya kegiatan sosial, maka kelompok ini memviralkan bahwa ASITA menjadi ASITA sosial. Sungguh suatu ya ke kanak-kanakan," lanjut Dede.
Lalu pada Hari Ulang Tahun ASITA ke 51 tahun, yang diadakan di Tanjung Lesung Banten pada Januari 2022, dan MotorGP Mandalika, yang mendampingi Menteri Sandiaga Uno adalah Ketum Nunung Rusmiati, bukan Artha Hanif.
Dengan dibekukannya kepengurusan di bawah Julfiyanto dan beralih ke Dede Firmansyah. Dede menilai Julfiyanto sangat lancang menyatakan MUSDALUB tersebut tidak sah.
"Karena yang melaksankan Musdalub, bukan di bawah Artha Hanif, tidak ada urusan dengan saudara Julfiyanto. Sebab beliau ketua DPD dibawah kelompok sempalan," ujar Dede.
Minta Aset Dikembalikan
Maka itu setelah dilantik Ketum Nunung Rusmiati, Dede secara resmi meminta aset-aset yang masih dipegang Julfiyanto.
"Yang terbaik dengan dibekukannya saudara Julfiyanto dan terpilihnya saya sebagai Ketua DPD ASITA Riau, tolong kembalikan keuangan dan aset ke DPD yang baru. Karena kami yang berhak untuk mengembalikan deposito anggota, keuangan organisasi yg anda pegang masih berkaitan dengan AKTE ASITA di bawah Ketum Nunung Rusmiati, bukan dibawah Artha Hanif yang mengangkat saudara Julfiyanto menjadi ketua DPD ASITA 71," ujarnya.
"Intinya DPD ASITA Riau adalah di bawah komando Dede Firmansyah yang juga pemegang logo asli ASITA, dan kelompok Julfiyanto adalah DPD ASITA 71, silahkan buat logo baru yang lain," tegas Dede. (*2/rls)