10 Daerah Riau Waspada Banjir, Pihak Terkait dan Masyarakat Diminta Jaga Hal Ini

Sabtu, 24 Desember 2022 | 17:29:59 WIB
Jhony Charles/lipo

PEKANBARU, LIPO- Sebanyak 10 kabupaten dan kota di Provinsi Riau saat ini menyatakan status waspada banjir dan longsor. Hal itu menyusul tingginya curah hujan sejak beberapa waktu belakangan ini.

Menyikapi hal itu, tokoh pemuda Riau Jhony Charles menilai, keputusan yang diambil daerah-daerah tersebut dapat dimaklumi.

Jhony juga mengapresiasi langkah yang ditempuh pemerintah setempat. Sebab menurutnya, akan lebih baik bila seluruh stake holder mempersiapkan segala sesuatu yang dirasakan penting. Sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat sudah siap sedia. Sehingga langkah dan penanganannya juga akan tersusun dengan rapi.

"Kita juga menyadari, banjir masih menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi di Riau. Khususnya bila musim hujan tiba," ujarnya, Jumat (23/12/2022).

Karena itu, masyarakat diharapkan untuk selalu bersikap waspada. Sebab banjir adalah fenomena yang berkaitan dengan alam. Tidak ada satu makhluk pun yang sanggup mencegah, bila alam sudah berkehendak.

Bila daerah.sudah menyatakan waspada, berarti sudah disertai dengan rencana dan langkah antisipasi jika banjir benar-benar tetjadi. Seperti proses evakuasi, lokasi oenampungan sementara hingga persiapan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tertimpa musibah itu.

Seperti dituturkan Kepala BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal baru-baru ini, 10 daerah yang sudah menetapkan status waspada banjir itu adalah Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Siak dan kota Pekanbaru. Hanya dua daerah yang belum menetapkan status waspada, yakni Kabupaten Indragiri Hulu dan Kota Dumai.

Menurut Jhony Charles yang kini menjabat sebagai Sekjen Partai NasDem Riau ini, ada satu hal yang patut dijaga saat ini. Yang dimaksudnya adalah pentingnya menjaga komunikasi antara stake holder terkait dengan masyarakat.

"Dengan komunikasi yang baik, kita harapkan dampak negatif yang muncul akibat banjir ini bisa ditekan semaksimal mungkin," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Jhony Charles mencontohkan, bila banjir datang, petugas atau pihak yang bertanggung jawab bisa mengabari masyarakat dan yang lainnya, sehingga tidak muncul kepanikan. Sehingga penanganannya juga bisa dilaksanakan dengan maksimal.

"Daerah lain yang berdekatan juga bisa bersiap dan melakukan langkah antisipasi. Jadi banyak hal positif yang bisa didapat dengan selalu menjaga konunikasi," tambahnya.

Peduli Lingkungan
Namun demikian, Jhony juga mengingatkan ada satu hal yang perlu ditekankan kembali. Yakni betapa pentingnya menjaga sikap peduli dan menjaga lingkungan. Karena dengan lingkungan yang terjaga dengan baik, maka musibah bencana alam seperti banjir dan longsor, bisa dihundari semaksimal mungkin.

"Sebenarnya sikap peduli lingkungan ini sudah diterapkan dan dipraktikkan para pendahulu kita. Karena sikap ini juga merupakan nilai-nilai Budaya Melayu yang harus kita pertahankan dan dilestarikan," tambah pria yang kini maju sebagai calon anggota DPR RI ini.

Menurutnya, Budaya Melayu penuh dengan tunjuk ajar yang melingkupi berbagai hal, termasuk di dalamnya bagaimana menghargai, menanamkan sikap peduli hingga menjaga lingkungan hidup.

"Ini yang mungkin patut kita renungkan krmbali. Di tengah kencangnya beragam arus pemikuran dari luar, namun nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya Melayu kita jangan sampai luntur. Anak cucu kita harus tetap mewarisi nilai-nilai itu, " pungkasnya. ***

Terkini