Kematian Naker di Wilayah Kerja PT PHR Dinilai Janggal, Disnaker Riau Kembali Lakukan Investigasi

Senin, 09 Januari 2023 | 20:04:59 WIB
Ilustrasi/F: LIPO

PEKANBARU, LIPO - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus menjadi sorotan di bumi lancang kuning, Riau. Tidak hanya menyoal serapan tenaga kerja asal putra daerah, kasus tenaga kerja kerja meninggal diduga karena kecelakan kerja pun terus jadi perbincangan. 

Beberapa waktu yang lalu, sejumlah tenanga kerja di wilayah kerja PT PHR  meninggal diduga karena kecelakan kerja dan tidak dilaporkan ke pihak Disnaker Riau. Kini, kasus serupa terulang kembali, sehingga disebut-sebut kasus kematian tenaga kerja yang ke enam. 

Rentetan meninggalnya lima naker beberapa waktu belakangan sudah dibantah oleh pihak PT PHR. Mereka menyebutkan bahwa sejumlah naker meninggal tersebut bukan termasuk kategori kecakaan kerja. Namun, pihak Disnaker Riau menyimpulkan sebaliknya. Berdasarkan hasil investigasi tim pengawas, naker tersebut meninggal karena kecelakaan kerja. 

Perihal kembali terjadinya kecelakaan kerja beberapa waktu yang lalu itu, pihak Disnaker Riau kembali akan menerjunkan tim untuk melakukan investigasi.

Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja Disnakertrans Riau, Rival Lino, mengatakan hari ini sedang dilakukan investigasi dengan tim baru yang dipimpin Pengawas Ahli Utama, Jonli. 

"Jadi 29 Desember 2022 semalam Gubernur Riau menunjuk tim baru untuk menginvestigasi kasus ini dipimpin pengawas ahli utama, pak Jonli," ujar Rival Lino, Senin, 9 Januari 2023.

Rival menuturkan, hasil investigasi yang sebelumnya sudah selesai tidak dianulir tetapi diperkuat oleh tim ahli yang baru. Jonli sendiri disebutkannya ialah Pengawas Ahli Utama satu-satunya di Indonesia.

"Sampai saat ini tim melalui pak Jonli masih dalam proses pemeriksaan dan pendalaman dari proses sebelumnya. Kami targetkan bulan ini selesai dan ada titik terang," tuturnya.

Tak berhenti di situ, enam kasus kematian di PHR ini, menurutnya secara beruntun dan mirip-mirip sehingga cukup unik. 

"Kecelakaan ini agak unik karena bukan kecelakaan langsung seperti ledakan atau tekanan tapi meninggal dalam hubungan kerja. Ini lah yang masih dalam proses," katanya.

Rival pun menyebut Disnaker menyerahkan investigasi kepada tim investigator di lapangan dan menunggu outputnya saja. 

"Kami di struktural menyerahkan pemeriksaan ke teman-teman di lapangan, outputnya nota hasil pemeriksaan," ujarnya.

Kemudian, dia juga memastikan investigasi juga bakal sampai tahap memeriksa kontrak kerja antar PHR dengan kontraktor.

"Saya pikir sampai di situ ya nanti pemeriksaannya. Ini diinvestigasi secara mendalam, jadi soal kejelasan kontrak juga bakal diperjelas," tutup Rival.

Menanggapi investigasi yang dilakukan pihak Disnaker Riau ini, Rudi Ariffianto Vice President Corporate Affairs PT Pertamina Hulu Rokan, melalui Humas, Rinta, menyampsikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya seorang mitra kerja PHR, supervisor piping PT Berkat Karunia Phala (BKP), di RSUD Minas pada Sabtu, 24 Desember 2022 lalu.

Dijelakan Rinta, pekerja mitra kerja tersebut sempat merasa tidak enak badan dan memutuskan tidak bekerja lalu berinitiatif menuju Puskesmas Minas untuk mendapatkan penanganan medis. 

"Ketika diizinkan pulang, dalam perjalanan menuju Pekanbaru, pekerja mengalami sesak nafas dan mendapatkan pertolongan kembali di RSUD Minas kemudian dinyatakan meninggal dunia pukul 11.50 Wib," jelas Rinta kepada liputanoke.com, pada Senin (09/01/23). 

Terkait naker yang meninggal tersebut, kata Rinta, PHR dan mitra kerja segera melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Disnaker Provinsi Riau, SKK Migas dan Dirjen Migas ESDM.

"Perlindungan terhadap seluruh pekerja, mitra kerja, dan masyarakat di mana PHR beroperasi merupakan nilai dan prioritas utama Perusahaan," tutupnya. (*1) 






Terkini