LIPO - Warga diminta memeriksa kondisi bangunan sebelum masuk ke rumah masing-masing untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang & tidak terpengaruh oleh isu yg tidak benar. Agar menghindari dan periksa dari bangunan yang retak atau rusak akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tulis BMKG di akun twitter pasca terjadi gempa di Kepulauan Mentawai, Sumbar pada Selasa (25/04/23) sekitar pukul 03:00:57 wib.
Sebelumnya, gempa mengguncang wilayah Sumbar berkekuatan 73 magnitudo. Gempa ini sempat menyebabkan tsunami setinggi 11 centimeter. Gelombang itu terjadi setelah guncangan gempa magnitudo 6,9 (sebelumnya disebut 7,3) pada 03.00 WIB.
"Tsunami teramati 11 sentimeter, dari data tide gauge Stasiun Tanah Bala Nias Selatan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Menurut Daryono, Gempa ini adalah megathrust event. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Megathrust event," ujar Daryono.
BMKG mengabarkan, titik gempa berada di Lokasi: 0.93 LS, 98.39 BT, 177 km BaratLaut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 84 Km.
Dalam keterangan sebelumnya, BMKG meminta warga Pulau Tanabala, Kabupaten Nias Selatan, untuk waspada tsunami. Karena gelombang pertama tsunami biasanya relatif lebih kecil dan waktu tiba gelombamg pun berbeda.
Selain wilayah seperti Mentawai, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir selatan, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukittinggi, Padang Sidempuan, dan Labuhan Batu Bengkalis, getaran juga dirasakan warga di Provinsi Riau. Bahkan, di Kabuputen Kampar Warga turut berlarian ke luar rumah.
Hingga berita ini diterbitkan, peringatan dini yang sempat dikeluarkan telah dicabut.
"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa mag:7.3, tanggal: 25-Apr-23 03:00:57 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG di akun resminya di Twitter. (*1)