TEMBILAHAN, LIPO - Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diajak, untuk turut bersama dan berperan aktif mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti di lingkungannya masing-masing.
Ajakan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhil, Zainal Arifin terkait dengan meningkatnya jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah daerah di Negeri Seribu Parit.
Dikatakannya, dengan kondisi cuara seperti sekarang ini, masyarakat harus mewaspadai penyebaran dan penularan penyakit DBD, seperti dengan menciptakan lingkungan sehat.
"Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit DBD, kita mengimbau masyarakat agar menciptakan lingkungan, sehat salah satunya menerapkan prilaku 3M plus," ujar Kadiskes di kantornya,
kemarin.
Dijelaskan, prilaku 3M plus tersebut, yakni menguras atau membersihkan tempat penampungan air termasuk bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, memanfaatkan atau mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah dan menabur bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air.
"Upaya lain yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan kelambu saat tidur," terangnya.
Kemudian, masyarakat juga diminta untuk melakukan gotong royong di sekitar rumahnya masing-masing guna menciptakan lingkungan yang bersih.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak Bulan Januari hingga November 2018 ini, Diskes Kabupaten Inhil menemukan sebanyak 159 kasus DBD, dimana 41 diataranya dinyatakan positif DBD.
Meningkatnya kasus DBD ini, menurut Kadiskes, dipengaruhi oleh musim pancaroba yang menyebabkan perkembang biakan nyamuk penular DBD terjadi lebih cepat.
"Karenanya masyarakat diharapkan lebih waspada dan harus mengenal tanda-tanda tubuh terserang DBD, sehingga bisa ditanggulangi dengan cepat," imbuhnya.(lipo*7)
Ajakan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhil, Zainal Arifin terkait dengan meningkatnya jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah daerah di Negeri Seribu Parit.
Dikatakannya, dengan kondisi cuara seperti sekarang ini, masyarakat harus mewaspadai penyebaran dan penularan penyakit DBD, seperti dengan menciptakan lingkungan sehat.
"Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit DBD, kita mengimbau masyarakat agar menciptakan lingkungan, sehat salah satunya menerapkan prilaku 3M plus," ujar Kadiskes di kantornya,
kemarin.
Dijelaskan, prilaku 3M plus tersebut, yakni menguras atau membersihkan tempat penampungan air termasuk bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, memanfaatkan atau mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah dan menabur bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air.
"Upaya lain yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan kelambu saat tidur," terangnya.
Kemudian, masyarakat juga diminta untuk melakukan gotong royong di sekitar rumahnya masing-masing guna menciptakan lingkungan yang bersih.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak Bulan Januari hingga November 2018 ini, Diskes Kabupaten Inhil menemukan sebanyak 159 kasus DBD, dimana 41 diataranya dinyatakan positif DBD.
Meningkatnya kasus DBD ini, menurut Kadiskes, dipengaruhi oleh musim pancaroba yang menyebabkan perkembang biakan nyamuk penular DBD terjadi lebih cepat.
"Karenanya masyarakat diharapkan lebih waspada dan harus mengenal tanda-tanda tubuh terserang DBD, sehingga bisa ditanggulangi dengan cepat," imbuhnya.(lipo*7)